JAKARTA, KOMPAS — Legenda sepak bola Afrika, Agustine Azuka Okocha, berharap ada kebangkitan tim-tim benua itu pada Piala Dunia 2022. Mantan pemain Paris Saint German (PSG) ini meyakini pemain-pemain Afrika memiliki bakat terpendam yang bisa diasah di klub-klub internasional. Pernyataan itu disampaikan Okocha sebagai duta PSG saat menyapa penggemar di Jakarta, Jumat (8/2/2019).
Agustine Azuka Okocha, dikenal sebagai Jay-Jay Okocha, mengatakan, para pemain Afrika saat ini memiliki mental lebih baik dibandingkan dengan era ia bertanding sebagai pemain timnas Nigeria. ”Meskipun tim-tim Afrika belum bermain baik, mereka memiliki mental lebih baik dibandingkan dengan era saya dulu,” ucapnya dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (8/2/2019).
Jay berharap negara-negara Afrika, khususnya timnas Nigeria, bisa masuk ke semifinal Piala Dunia 2022. Pada Piala Dunia 2018 lalu, Nigeria belum mampu lolos dari fase grup dan harus berada di posisi ketiga, di bawah Kroasia dan Argentina. ”Saya menaruh harapan kepada para pemain Nigeria saat ini, seperti Victor Moses, John Obi Mikel, Ahmed Musa, dan Alex Iwobi,” ujarnya.
Meskipun tim-tim Afrika belum bermain baik, mereka memiliki mental lebih baik dibandingkan dengan era saya dulu.
Terakhir kali, tim nasional Ghana menjadi salah satu harapan Afrika untuk melenggang ke semifinal pada Piala Dunia 2010. Namun, pada babak perempat final, Ghana harus takluk melalui drama adu penalti melawan Uruguay. Saat itu Luis Suarez diganjar kartu merah karena menepis bola yang akan masuk ke gawang Urugay.
Sebagai legenda Afrika, Jay-Jay pernah mengantar timnas Nigeria meraih medali emas dari cabang sepak bola pada Olimpiade Atlanta 1996 dan menjadi masa keemasan timnas tersebut. Ia juga berharap para pemain Afrika bisa memaksimalkan kemampuannya selama bermain di klub internasional, seperti contoh keponakannya, Alex Iwobi, yang saat ini bermain di klub Arsenal.
Bersama PSG
Jay juga dikenal sebagai salah satu legenda klub PSG. Di klub Perancis itu, ia bermain sebanyak 113 pertandingan dan mencetak 20 gol selama empat tahun (1998-2002). Kepindahannya dari Fenerbahce ke PSG juga memecahkan rekornya sebagai pemain Afrika termahal saat itu.
Menanggapi laga krusial antara PSG dan Manchester United pada pertandingan 16 besar Liga Champion, Rabu (13/2/2019), di Old Trafford, Jay mengatakan, PSG memiliki peluang yang bagus untuk memenangi pertandingan tersebut.
”Meskipun Neymar kemungkinan belum bisa bertanding, pada pertandingan kita tidak bisa berharap kepada satu orang saja. Masih ada pemain bagus lain, seperti Kylian Mbappe, Edison Cavani, dan Angel di Maria, untuk memperkuat tim,” katanya.
Dalam kunjungannya, Jay juga akan menyapa para penggemar PSG di Indonesia. Pada Sabtu (9/2/2019), ia akan hadir dalam acara nonton bareng (nobar) Liga Perancis di Kemang Village. PSG akan bertanding melawan Girondins de Bordeaux yang berada di peringkat ke-12 klasemen saat ini.
Managing Director PSG untuk Asia Pasifik Sebastien Wasels mengatakan, Indonesia menjadi salah satu pasar yang sangat besar bagi PSG. Menurut dia, ada 6 juta penggemar PSG di Indonesia berdasarkan dari basis data digital yang dimiliki klub ini.
”Karena itu, kami saat ini ingin menyapa para penggemar kami di Indonesia. Jika antusiasmenya sangat baik, bukan hal yang mustahil kalau kami berencana untuk mendatangkan tim utama kami (Neymar dan kawan-kawan) ke GBK serta membangun sekolah sepak bola di Indonesia,” ujarnya.
Sebastien mengatakan, sejak kedatangan Presiden PSG Nasser al-Khelaifi pada 2011, PSG ingin mengembangkan sayap tidak hanya di lapangan sepak bola. ”Kami ingin membangun brand PSG agar lebih dikenal oleh masyarakat dunia. Oleh sebab itu, kami telah bekerja sama dengan beberapa brand terkenal, seperti brand milik Michael Jordan dan band Rolling Stones,” katanya.