Kerusakan landas pacu Bandara Juanda bukan pertama kali terjadi dan telah mengganggu jadwal penerbangan. Penumpang merasa terganggu dengan masalah ini.
SIDOARJO, KOMPAS —Landas pacu Bandar Udara Juanda, Surabaya, kembali bermasalah. Sebelumnya, landas hubung yang terkelupas. Mitigasi penerbangan menjadi kunci selain perbaikan fisik landasan mengingat Juanda merupakan bandara dengan frekuensi lalu lintas tinggi.
General Manajer Bandara Juanda Heru Prasetyo mengatakan, kerusakan pada landas pacu dilaporkan pilot Batik Air rute Jakarta-Surabaya pada pukul 08.40. Kerusakan ada di dekat titik pendaratan pesawat. Dimensi kerusakannya mencapai 3,5 x 1,2 x 0,05 meter.
”Akibat kerusakan itu, landas pacu tidak bisa digunakan, baik untuk pendaratan maupun penerbangan. Seluruh operasional bandara ditutup,” ujar Heru.
Communication and Legal Section Head Bandara Juanda Yuristo Ardi Hanggoro menyebutkan, sedikitnya ada 11 penerbangan menuju Bandara Juanda terdampak dengan rincian tujuh pengalihan pendaratan (divert) ke Bandara Ngurah Rai, Denpasar, dan Bandara Ahmad Yani, Semarang.
Selain itu, satu penerbangan kembali mendarat (return to based) dan tiga penerbangan tak jadi terbang (return to apron). Dampak lain, puluhan penerbangan menunda berangkat, domestik dan internasional.
Sebagai gambaran, frekuensi penerbangan total rata-rata di Bandara Juanda 34 pesawat per jam atau 340-440 per hari. Di Banyuwangi, Jatim, sejumlah rencana perjalanan wisata turut terganggu.
”Saya hanya bisa menunggu sambil menyusun ulang agenda jalan-jalan. Menurut rencana, tamu saya datang langsung ke Alaspurwo, tetapi kalau terlalu sore, ya, batal ke sana,” kata Rahmat, penyedia jasa layanan wisata.
Perbaikan sementara
Kemarin, petugas teknik Angkasa Pura I butuh waktu perbaikan tiga jam yang selesai pukul 12.00. Bersamaan dengan itu, penerbangan dibuka lagi.
Heru mengatakan, perbaikan tiga jam itu bersifat sementara pada dimensi luas 4,6 x 1,8 x 0,05 meter. Kamis malam, setelah operasional penerbangan selesai, akan ada perbaikan permanen. Meski perbaikannya bersifat sementara, Angkasa Pura menyatakan kondisi landasan layak.
Titik kerusakan itu diketahui pengelola bandara sejak 2 Februari. Jenis kerusakannya potholes (lubang) pada sambungan melintang landas pacu. Perbaikan darurat dilakukan 3 Februari. Perbaikan permanen belum bisa dilakukan.
”Hujan terus membuat rembesan air pada celah runway yang rusak sehingga menggerus fungsi perekatnya,” kata Heru.
Manajer Perencanaan dan Evaluasi Operasi Air Navigation Surabaya Aji Kuspitono mengatakan, setelah bandara dibuka lagi, pihaknya langsung melakukan mitigasi memulihkan arus lalu lintas penerbangan. Caranya, mengatur ulang slot atau frekuensi penerbangan dan memaksimalkan slot.
Kerusakan landas pacu kemarin menambah panjang frekuensi kerusakan di Juanda. Pada 20 Mei 2018, kerusakan aspal landas pacu bandara mengakibatkan pesawat Lion Air JT 922 rute Surabaya-Denpasar gagal terbang karena roda depan ambles. Belum lagi kerusakan di landas hubung (taxiway). (NIK/GER)