KEDIRI, KOMPAS — Proliga 2019 memasuki babak empat besar seri pertama di GOR Joyoboyo, Kediri, Jawa Timur, 8-10 Februari 2019. Sebagai babak penentuan untuk mencari dua tim terbaik yang lolos ke final, empat tim putra dan empat tim putri berupaya main habis-habisan. Dua tim teratas pada klasemen putra dan putri pun bertekad lolos ke grand final di Yogyakarta, 23-24 Februari.
Di bagian putra, Jakarta Pertamina Energi memimpin klasemen babak reguler, mengakhiri enam seri dengan rekor 8 kali menang dan 2 kali kalah. Posisi kedua ditempati Jakarta BNI 46, (7-3), disusul juara bertahan Surabaya Bhayangkara Samator (6-4) dan Palembang Bank SumselBabel (6-4).
Dua tim debutan, Sidoarjo Aneka Gas Industri dan Jakarta Garuda, gagal lolos ke empat besar.
Di kelompok putri, Jakarta PGN Popsivo Polwan memimpin klasemen babak reguler dengan 7 kali menang dan 1 kalah, disusul BNI 46 (5-3). Seperti di bagian putra, juara bertahan putri Pertamina juga tertahan di posisi ketiga (5-3), diikuti Bandung Bank BJB Pakuan (3-5). Mereka menyisihkan enam kali juara Proliga, Jakarta Elektrik PLN, yang gagal lolos ke perempat final.
Unggulan
Jika mampu mempertahankan penampilan seperti pada enam seri sebelumnya, putra Pertamina Energi dan BNI 46 layak diunggulkan pada babak empat besar. Adapun Samator, walaupun tampil kurang meyakinkan, tetap menjadi tim yang mempunyai potensi lolos ke grand final.
BNI 46 harus langsung berhadapan dengan Samator pada hari pertama babak empat besar, Jumat (8/2/2019). Kedua tim saling mengalahkan pada babak reguler. Pada putaran pertama, Samator menang atas BNI 46, 3-1 (25-23, 15-25, 25-17, 25-23). Di putaran kedua, BNI 46 membalas, juga lewat laga empat set, 3-1 (25-23, 25-20, 18-25, 25-22).
Manajer tim putra BNI 46, Loudry Maspaitella, mengatakan, meski timnya menjadi tim terbaik pada putaran kedua, tidak berarti mereka berada di atas angin pada final four ini. ”Semua tim yang sudah lolos final four tidak akan coba-coba lagi. Mereka semua mau menang, termasuk kami,” ujar mantan setter andalan timnas bola voli Indonesia itu.
Menurut Loudry, tim yang diasuh pelatih Samsul Jais itu sedang mempersiapkan mental dan fisik menghadapi laga pertama. Sebab, tekanan akan lebih besar di babak penentuan itu. Semua tim juga bermain habis-habisan untuk menang. ”Jadi, siapa yang lebih siap secara mental dan fisik, mereka yang akan menang,” katanya.
Asisten Manajer Bhayangkara Samator, Hadi Sampurno, mengatakan, tim asuhan Ibarsjah Djanu Tjahjono itu akan tampil maksimal karena final four menjadi partai hidup mati bagi semua tim. ”Saat ini, persiapan tim lebih banyak latihan penerimaan bola pertama. Sebab, servis lompat lawan sangat berbahaya,” ujar Hadi.
Adapun Bank SumselBabel ingin mengulang sukses pada tahun lalu saat bersusah payah lolos ke final four sebagai tim peringkat ketiga. Namun, Bank SumselBabel justru tampil bagus pada babak empat besar untuk lolos ke grand final.
Hasil sebagai runner-up pada Proliga 2018 mengulang prestasi mereka pada musim sebelumnya. Hal itu memperlihatkan prestasi Bank SumselBabel cukup stabil. Untuk itu, walaupun menjadi tim paling buncit yang lolos ke final four musim ini, mereka tetap berpotensi menjungkalkan tim yang lebih diunggulkan.
Hal itu membuat Pertamina tetap harus mewaspadai Bank SumselBabel saat kedua tim bertemu, Jumat. Apalagi mereka saling mengalahkan di babak reguler. Pada putaran pertama, Pertamina menang 3-0 (25-23, 25-19, 25-17), dan dibalas Bank SumselBabel pada putaran kedua dengan 3-1 (27-29, 25-23, 25-23, 28-26).
Pelatih Bank SumselBabel Pascal Wilmar pun mengaku tak gentar menghadapi lawan-lawannya di final four. ”Semua tim yang lolos pasti sudah siap. Kami justru lebih senang bertemu lawan paling berat di hari pertama,” ujarnya.
Tak meremehkan
Di bagian putri, PGN Popsivo Polwan diunggulkan karena hanya satu kali kalah sepanjang babak reguler. Pada hari pertama final four, mereka diprediksi mendominasi laga melawan Bandung Bank BJB Pakuan. Dalam dua pertemuan di babak reguler, mereka selalu menang atas Pakuan dengan kemenangan tiga set. Pada putaran pertama, Popsivo menang 3-0 (25-14, 25-21, 25-16) dan pada aputaran kedua mereka kembali menang 3-0 (25-23, 25-17, 25-18).
Asisten Manajer PGN Popsivo Polwan, Ernita Pongky, menyatakan, mereka tidak akan meremehkan siapa pun lawan. Mereka juga belajar banyak dari kekalahan satu-satunya pada babak reguler, 0-3 (16-25, 13-25, 23-25) dari Pertamina. ”Kekalahan itu menjadi pelajaran yang sangat berharga. Kekalahan itu karena anak-anak jenuh dengan prestasi yang belum terkalahkan,” kata Ernita.
Pada laga lainnya, juara bertahan Pertamina akan menghadapi putri BNI 46.