BADUNG, KOMPAS – Pemerintah menjaring atlet-atlet gim berpotensi di daerah melalui penyelenggaraan Piala Presiden E-Sport 2019 di delapan daerah di Indonesia, termasuk di Bali. Olahraga elektronik (e-sport) yang diperkirakan dimainkan 42 juta pemain gim elektronik di Indonesi bakal menjadi cabang olahraga yang dipertandingkan pada SEA Games 2019 di Filipina.
“Indonesia merupakan negara ke-16 terbesar di dunia dalam kontribusi pendapatan gim video. Pangsa pasar industri gim di Indonesia mencapai nilai 879 juta dollar AS pada 2017,” ujar Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif Hari Santosa Sungkari dalam pembukaan kualifikasi regional Piala Presiden E-sport 2019 wilayah Bali di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (9/2/2019).
Pertandingan di Bali dibuka oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali KN Boy Jayawibawa mewakili Gubernur Bali.
Hari mengatakan, pertandingan gim, termasuk olahraga elektronik. Kompetisi Piala Presiden E-sport 2019, menunjukkan sisi positif keberadaan gim. “Pertandingan ini membangun kolaborasi antarpemain dan melatih kerja sama tim,” kata Hari.
Kompetisi Piala Presiden E-sport 2019, menunjukkan sisi positif keberadaan gim.
Piala Presiden E-sports 2019 digarap Kantor Staf Presiden bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan Badan Ekonomi Kreatif dan didukung Organisasi Liga E-sport Indonesia (IESPL), Moonton, Sakuku, dan blibli.com serta Game.ly. Kompetisi olahraga elektronik itu digelar untuk menjaring atlet di daerah.
Babak kualifikasi regional Piala Presiden E-sports 2019 digelar dalam jaringan (on line) maupun di luar jaringan (off line) di delapan daerah yang dipetakan memiliki komunitas pemain gim terbanyak di Indonesia, termasuk Bali dan Palembang. Juara regional akan bertanding di babak final di Jakarta pada Maret 2019.
Piala Presiden E-sports 2019 mempertandingkan gim multi pemain jenis Mobile Legends: Bang Bang. Babak kualifikasi regional Bali yang dimulai Sabtu (9/2) hingga Minggu (10/2) diikuti 64 tim. Masing-masing tim terdiri dari lima orang.
Ketua Panitia Piala Presiden E-sports 2019 Giring Ganesha menyatakan pemerintah menangkap dan cepat menanggapi perkembangan olahraga elektronik yang berkembang cepat di Indonesia dan di dunia. Olahraga elektronik sudah diakui sebagai cabang olahraga sehingga pemain gim atau gamer yang menekuninya sudah dikategorikan sebagai atlet.
“E-sports ini adalah pertandingan untuk ditonton,” kata Giring yang juga Presiden IESPL.
Giring menambahkan, penyelenggaraan kompetisi Piala Presiden E-sport 2019 juga merupakan upaya meluruskan penilaian yang kurang baik terhadap pemain gim. Menurut Giring, pemain gim juga mampu berprestasi selain menjalankan hobi.
Ketua Panitia Pengarah Piala Presiden E-sport 2019 dari Kantor Staf Presiden Angki Trijaka menyebutkan Indonesia mempunyai potensi besar dalam pengembangan gim, termasuk olahraga elektronik. Indonesia menempati posisi 16 besar di dunia dalam kontribusi pendapatan gim video.
Pangsa pasar gim di Indonesia menghasilkan nilai ekonomi hingga 879 juta dollar AS pada 2017. Terdapat sekitar 42 juta pemain gim di Indonesia. Kompetisi gim juga membuka lapangan kerja, di antaranya, panelis yang terdiri dari pembawa acara (desk host) dan komentator (caster).
Terdapat sekitar 42 juta pemain gim di Indonesia. Kompetisi gim juga membuka lapangan kerja.
“Potensinya besar. Pemerintah mengarahkan agar potensi ini menjadi positif,” kata Angki. “Turnamen e-sport ini diharapkan mengarahkan potensi atlet. Tugas pokok dan fungsi Bekraf adalah mengembangkan konten gim agar Indonesia juga menjadi pemain dalam pengembangan gim,” ujar Angki.
Pemain gim dari Bali, yang juga peserta kompetisi Piala Presiden Esport 2019, Gede Rory Waisnawa menyatakan senang dan berbangga karena pemain gim setara atlet dan pemerintah memerhatikan potensi pemain gim di Tanah Air. “Kompetisi ini menunjukkan gamer bukan tindakan sia-sia. Kami senang karena pemerintah memerhatikan dan mewadahi atlet gim agar berprestasi,” kata Rory.