Turnamen E-Sports Mudahkan Tim Profesional Rekrut Pemain
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kehadiran turnamen-turnamen olahraga elektronik (e-sports) kian memudahkan tim-tim e-sports profesional merekrut anggota baru. Dari turnamen inilah atlet-atlet e-sports berbakat Indonesia dilahirkan.
Platform belanja dalam jaringan (daring) Shopee, Sabtu (9/2/2019), meluncurkan turnamen e-sports bertajuk Shopee Fire Cup. Turnamen ini diikuti 200 orang dari yang terdiri atas 52 tim.
Presiden Asosiasi E-Sports Indonesia (IeSPA) Eddy Lim mengatakan, jumlah turnamen e-sports di Indonesia saat ini sudah tergolong sangat banyak. Sebelumnya, pemerintah juga telah meluncurkan kejuaraan Piala Presiden E-Sports 2019.
Dengan terus bermunculannya turnamen e-sports dari pihak swasta, Eddy menilai, hal ini bakal membuat perkembangan e-sports di Indonesia kian pesat. Ini karena tim-tim e-sports profesional bakal lebih mudah dalam merekrut pemain.
”Tentu langkah ini akan berkontribusi bagi perkembangan e-sports Indonesia,” kata Eddy melalui telewicara.
Selain meluncurkan turnamen Shopee Fire Cup, Shopee juga mengumumkan kerja sama dengan salah satu tim e-sports profesional Indonesia, Louvre. Sebagai bagian dari kesepakatan kerja sama, Shopee bakal mendukung Louvre dalam berbagai kompetisi e-sports yang mereka ikuti.
Tim Louvre saat ini diperkuat 30 pemain profesional. Pejabat Eksekutif Tertinggi (CEO) Louvre Iwan Afernee mengatakan, kompetisi atau kejuaraan e-sports menjadi salah satu ajang bagi mereka untuk memantau pemain berbakat.
”Kami memantau juara di setiap turnamen. Setelah itu, kami coba ajak untuk bergabung di tim,” kata Iwan.
Dengan bergabung di tim e-sports profesional, pemain itu bisa terus meningkatkan keterampilannya. Eddy mengatakan, banyak pemain e-sports bermain tanpa dasar-dasar yang kuat.
Eddy menambahkan, pemain e-sports tidak bisa berlatih sembarangan tanpa bimbingan cara berlatih yang tepat. Bergabung dengan tim profesional bisa memberikan kesempatan bagi pemain e-sports untuk dilatih secara tepat.
Selain mematangkan cara berkomunikasi dan strategi bermain, di tim profesional, pemain e-sports juga digembleng untuk berolahraga demi meningkatkan kemampuan fisik mereka.
”Karena pemain e-sports sangat membutuhkan fisik yang prima untuk menunjang konsentrasinya selama bertanding berjam-jam,” ucap Iwan.
Dengan latihan yang tepat dari tim-tim profesional itulah, para atlet e-sports Indonesia muncul. Menurut dia, semakin banyak kompetisi digelar, akan lebih banyak tim profesional terbentuk.
Pada akhirnya, Indonesia tidak akan kesulitan menemukan pemain atau atlet e-sports bertalenta untuk mewakili negara di ajang internasional, seperti SEA Games atau Asian Games.
Direktur Shopee Indonesia Handhika Jahja menyampaikan, Shopee tidak akan berhenti dengan menggelar satu turnamen. Di masa depan, ia memastikan akan lebih banyak lagi menggelar kompetisi e-sports.