BANDUNG, KOMPAS — Lomba lari dengan perpaduan wisata olahraga (sport tourism) semakin diminati di Jawa Barat. Tak hanya untuk kebugaran, lomba lari sekaligus menjadi ajang mengenalkan potensi wisata.
Konsep sport tourism diterapkan dalam Unpar Half Marathon 2019 yang digelar di Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Minggu, 10 Februari. Tingginya antusiasme peserta membuat pendaftaran harus ditutup sebelum waktu yang dijadwalkan.
Registrasi peserta dijadwalkan pada 1 Desember 2018-20 Januari 2019. Namun, sejak 9 Desember 2018 atau hanya dalam sembilan hari, 3.200 slot yang disediakan telah habis dipesan.
Tingginya antusiasme peserta membuat pendaftaran harus ditutup sebelum waktu yang dijadwalkan.
”Antusiasme pelari mendorong kami mengeksekusi kegiatan ini dengan maksimal,” ujar Ketua Panitia Pelaksana Unpar Half Marathon Lestari Setyowati di Kampus Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Kota Bandung, Sabtu (9/2/2019).
Dari 3.200 peserta, 56 persen berasal dari Bandung. Sementara 13 persen berasal dari Jakarta dan 31 persen lainnya dari beberapa kota lain di Jawa dan luar Jawa.
Unpar Half Marathon akan memperlombakan nomor half marathon, 10 km, dan 5 km. Peserta terbanyak berada di nomor 5 km dengan 1.300 peserta.
Di Kota Baru Parahyangan, pelari akan menikmati udara sejuk pagi hari. Cuaca saat lomba diperkirakan 21-27 derajat celsius. Kawasan ini merupakan pengembangan kota mandiri dengan luas 1.250 hektar.
Penataan kawasan yang rapi dan masih banyaknya pohon membuat rute lomba semakin menarik. Apalagi, pelari juga akan melewati lapangan golf yang menarik menjadi spot foto untuk dipajang di media sosial.
Rektor Unpar Mangadar Situmorang mengatakan, Unpar Half Marathon 2019 menambah alternatif lomba lari di Jabar. Dia berharap ajang tersebut berlanjut pada tahun-tahun berikutnya dengan skala lebih besar.
Lomba lari yang dipadukan dengan sport tourism sudah beberapa kali digelar di Jabar. Salah satunya Jabar International Marathon pada Desember 2018 di Kabupaten Pangandaran. Selain berlari, peserta juga dapat menikmati keindahan Pantai Pangandaran.
Pada 2017, digelar Pocari Sweat West Java Marathon dengan rute jalan-jalan utama di Kota Bandung. Peserta melintasi bangunan-bangunan tua dengan arsitektur tempo dulu dan merupakan petilasan sejarah.
”Jabar sangat komplet wisatanya, mulai dari alam, bangunan tua, hingga kuliner. Jadi, konsep sport tourism sangat menarik diterapkan di sini untuk mengundang peserta dari luar daerah,” ujar pelari jarak jauh nasional Agus Prayogo.
Agus juga akan mengikuti Unpar Half Marathon 2019. Namun, dia tidak menargetkan catatan waktu dalam lomba itu.
”Ini bagian untuk mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga,” ujarnya. Saat ini, Agus tergabung dalam pelatnas yang dipersiapkan untuk SEA Games 2019.
Menurut Agus, perkembangan menjadikan lari sebagai gaya hidup di Jabar cukup pesat. Hal ini perlu diikuti dengan terus memperbanyak ajang lomba lari, baik tingkat nasional maupun internasional.
”Ajang seperti ini juga bagus untuk atlet dalam menambah jam terbang mengikuti lomba,” ujar peraih medali emas lari 10.000 meter putra SEA Games Kuala Lumpur 2017 tersebut.