Bahasa Indonesia Diperjuangkan sebagai Bahasa Internasional
Oleh
Khaerudin
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dalam rangka semakin memperkenalkan seni dan budaya Nusantara ke kancah global, bahasa Indonesia saat ini tengah diperjuangkan menjadi bahasa internasional selain bahasa Inggris, Arab, Mandarin, Spanyol, Perancis, dan Rusia. Hal itu dilakukan terlebih semakin banyak orang asing yang ingin mempelajari seni dan budaya Indonesia.
Bahasa Indonesia yang merupakan bentuk ragam bahasa Melayu saat ini setidaknya dituturkan sedikitnya oleh 260 juta orang. Selain di Indonesia, bahasa Indonesia dan Melayu juga menjadi bahasa yang dituturkan di Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan sebagian Thailand.
Sebagai produk budaya, bahasa Indonesia terbukti mampu memperkokoh identitas bangsa Indonesia, terlebih Indonesia menjadi salah satu negara di dunia yang memiliki kekayaan ragam bahasa daerah. Jumlah bahasa daerah yang ada di Indonesia lebih dari 600. Namun, semua penduduk di Indonesia dipersatukan oleh bahasa Indonesia dalam berkomunikasi. Lewat bahasa Indonesia, peradaban bangsa Indonesia ikut dibangun.
Ketua Umum Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) Mayor Jenderal TNI (Purn) Hendardji Soepandji mengatakan, KSBN akan turut berkontribusi dalam membangun peradaban dunia dan memperjuangkan bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional ketujuh setelah Inggris, Arab, Mandarin, Spanyol, Perancis, dan Rusia.
Hendardji optimistis bahasa Indonesia dapat menjadi bahasa internasional resmi. Ia menyebutkan, ada suatu lembaga bahasa di Indonesia yang memiliki 1.500 pengajar bahasa. Harapannya, dengan jumlah pengajar yang banyak, semakin banyak pula orang luar yang tertarik belajar bahasa Indonesia.
”Peradaban bangsa ini harus semakin dikenal di dalam negeri ataupun dunia. Lewat KSBN, kami akan mengembangkan dan mempromosikan seni budaya Nusantara sehingga tetap lestari dan lebih dikenal di mancanegara,” ujar Hendardji di sela acara ulang tahun yang ke-2 KSBN di Museum Indonesia, di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Minggu (10/2/2019).
Hendardji mengatakan, budaya Nusantara merupakan dasar untuk membangun peradaban bangsa. Budaya yang berupa tarian, seni, musik, bahasa, dan adat itu patut dilestarikan oleh masyarakat agar tidak hilang.
Menurut dia, banyak orang mancanegara yang ingin mempelajari budaya Indonesia. Oleh karena itu, masyarakat sebaiknya bisa lebih mengenal dan mencintai kebudayaan dalam negeri. KSBN juga kian fokus untuk mempromosikan budaya Indonesia di mancanegara. Salah satunya adalah aktif melakukan lawatan budaya ke sejumlah negara.
Dalam kesempatan itu, sejumlah pejabat negara turut hadir, di antaranya Wali Kota Tidore Ali Ibrahim, mantan Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia Komisaris Jenderal Nanan Sukarna, Jaksa Agung era Kabinet Indonesia Bersatu Jilid I Hendarman Soepandji, dan Direktur Kesenian Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Restu Gunawan.
Komitmen untuk mendorong kemajuan budaya tertuang dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Pada Desember 2018, Presiden Joko Widodo juga menyampaikan kebijakan pemerintah untuk mengalokasikan dana abadi kebudayaan sebesar Rp 5 triliun.
Direktur Kesenian Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Restu Gunawan menjelaskan, dana abadi kebudayaan tersebut semoga dapat segera digunakan untuk mengoptimalkan pemajuan budaya. Menurut dia, pemerintah juga membutuhkan kerja sama untuk merealisasikan program-program kebudayaan.
Sinergi bersama
Hendardji mengatakan, KSBN membantu pemerintah untuk menggelar peringatan 500 Tahun Circumnavigation Magelhaens, peringatan bagaimana penjelajah asal Portugis, Ferdinand Magellan, membangun jalur navigasi global. Kawasan Maluku Utara akan menjadi kota persinggahan dari 23 kota anggota Global Network Magellan Cities (GNMC) di 12 negara.
Selain membantu memprakarsai Kota Tidore dan sejumlah wilayah Maluku Utara sebagai tuan rumah perhelatan peringatan acara itu, KSBN juga aktif dalam pertemuan-pertemuan internasional GNMC yang membahas peringatan Napak Tilas Magelhaens.
Hendardji menegaskan pentingnya persiapan peringatan Napak Tilas Magelhaens 2019-2021. Menurut dia, acara itu mengingatkan masyarakat pada sejarah besar bangsa Indonesia pada masa lalu, yaitu Indonesia sebagai pusat rempah-rempah terbesar dalam perdagangan dunia.
Selain menjadi momentum pertukaran budaya, dalam acara itu KSBN juga akan memperjuangkan bahasa Indonesia bisa menjadi bahasa internasional.
Pentas seni yang disajikan pada meeting anggota GMNC ataupun saat peringatan Circumnavigation Magelhaens telah disimulasikan pada hari ini, salah satunya penampilan tarian Medley Folklor Nusantara yang menggabungkan tarian Nusantara dengan tarian mancanegara. (MELATI MEWANGI)