logo Kompas.id
UtamaHPN, Kasus Prabangsa, dan Upah...
Iklan

HPN, Kasus Prabangsa, dan Upah Rendah Jurnalis

Oleh
Aloysius Budi Kurniawan
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/_NHgXnH5F57OPhhqfBTy3X-lRJE=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F01%2F20190125_DEMONTRASI_A_web_1548407749.jpg
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Anggota AJI Surabaya melakukan aksi Tolak Remsi Pembunuh Prabangsa di Depan Gedung Grahadi, Surabaya, Jumat (25/1/2019). Prabangsa dibunuh pada 11 Februari 2009 saat memberitakan tentang kasus korupsi yang dilakukan oleh Nyoman Susrama. Nyoman Susrama kemudian ditetapkan sebagai dalang pembunuhan dan dihukum seumur hidup.

Dua dekade terakhir, kebebasan pers di Indonesia dinilai membaik.  Meskipun begitu, kebebasan pers di Indonesia masih menghadapi tantangan besar. Tingginya angka kasus kekerasan  terhadap jurnalis hingga sejumlah  masalah yang  membelit jurnalis seiring memburuknya kondisi industri media menjadi ancaman bagi kebebasan  pers. Kebebasan pers di Indonesia masih harus diperjuangkan.

Meski akhirnya dibatalkan,  pemberian remisi  kepada I Nyoman Susrama, terpidana pembunuhan jurnalis Radar Bali, Anak Agung Gde Bagus Narendra Prabangsa, sempat mendapat reaksi keras dari kalangan pers, aktivis, maupun masyarakat. Keputusan yang diambil dua bulan sebelum Hari Pers Nasional 2019 tersebut dinilai sebagai langkah mundur bagi penegakan kebebasan pers di Indonesia.

Editor:
yovitaarika
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000