Megawati Ajak Orang Muda Bertindak Secara Kesatria
Oleh
MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS – Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meminta orang muda terutama para Kader Komunitas Juang untuk berani menangkal hoaks atau berita bohong. Pemuda diminta untuk bijak menggunakan media sosial dan berani bertindak secara kesatria.
“Hoaks itu hal-hal yang diberikan di medsos. Tidak adanya kebenaran. Mengapa dibodohkan rakyat Indonesia dengan hal-hal yang tidak benar,” kata Megawati saat memberikan amanat di hadapan 3.333 Peserta Jambore Kader Komunitas Juang di Gedung Sasana Krida Raga Satria, Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (10/2/2019).
Megawati mengatakan, anak-anak muda saat ini pintar memanfaatkan teknologi. Namun, teknologi termasuk media sosial perlu dimanfaatkan secara bijak dan bertanggungjawab. Bukan untuk menyebar ketidakbenaran apalagi kebencian. “Hai anak muda yang menyebarkan kebencian, kalau benar kamu bertanggung-jawab dan kesatria, datang ke sini. Ngomong. Nanti Ibu jawab, jangan hanya main medsos, menyembunyikan diri kamu. Yang keluar adalah kebencian,” kata Megawati.
Megawati juga menyampaikan, para Kader Komunitas Juang, terutama yang perempuan harus membekali diri seoptimal mungkin agar dapat berprestasi dan tidak kalah dengan laki-laki. Megawati pun mengingatkan para kadernya mengenai tujuan masuk ke partai politik, apakah sekadar mencari kedudukan, atau pengabdian pada masyarakat.
Kepada para kader yang kini sedang dalam upaya mencalonkan diri baik sebagai anggota legislatif di kabupaten maupun provinsi serta DPR RI, harus lebih sering turun ke lapangan menyapa masyarakat yang dilayaninya. Selain itu, Megawati juga meminta semua kader bergerak bersama mendorong warga masyarakat untuk datang ke TPS pada 17 April 2019 untuk memberikan suaranya.
Puan Maharani menambahkan, para kader juga harus menyukseskan pemilu secara damai serta berani menangkal hoaks. “Kita semua yakin bahwa Jateng adalah kandangnya banteng. Kandang banteng tidak akan pernah dimasuki siapa-siapa,” kata Puan.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang juga kader PDI-Perjuangan dalam kesempatan itu menyampaikan, para Kader Komunitas Juang itu menjadi mata, telinga, dan otot partai. “Mereka adalah kader-kader yang akan menjadi mata partai, telinga partai, sekaligus otot partai untuk bergerak,” kata Ganjar.
Ganjar mengatakan, tantangan ke depan cukup beragam. Oleh karena itu, para kader juang juga harus bermental serta berideologi kuat menjaga kedaulatan politik di wilayah Jawa Tengah. “Kalau mental tidak kuat, ideologi lemah, maka Anda akan disapu habis. Maka hari ini kuatkan mental itu, tunjukkan pada dunia bahwa kita akan tetap berdaulat dalam bidang politik dan NKRI akan kita jaga semuanya. Tunjukkan itu,” katanya.
Menurut Ganjar, saat ini para kader PDI-Perjuangan sudah siap menghadapi masa pesta demokrasi 17 April mendatang. “Tentu saja kita semua yang ada di Jawa Tengah hari ini sudah siap dengan kekuatan penuh. Adakah di antara kita hari ini yang hadir ini ikhlas kalau rumah PDI-Perjuangan diambil orang? Apakah kalian siap mempertahankan? Apakah siap mempertahankan? Mulai hari ini, detik ini, PR besar kita di 17 April nanti, PDI-Perjuangan harus menang mutlak di Jawa Tengah. PDI-Perjuangan di Jateng, kita semua, harus memenangkan Jokowi-Ma’ruf Amin,” kata Ganjar.
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah Bambang Wuryanto yang juga merupakan Ketua Panitia Jambore Kader Komunitas Juang menyampaikan, selama 5 tahun telah dididik, dilantik, dan dibina sebanyak 4.478 kader yang terdiri dari 7 angkatan dan tersebar di 35 kabupaten/kota di Jateng.