Solari Merajut Kembali Mimpi Awal Musim ”Los Blancos”
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
MADRID, MINGGU — Mimpi Real Madrid menjuarai La Liga sempat berantakan di awal musim. Kedatangan pelatih baru, Santiago Solari, pada November 2018 mengubah situasi itu. Kini, Madrid kembali merajut mimpi juara setelah menggapai peringkat kedua seusai menumbangkan sang rival, Atletico Madrid.
Dalam derbi Madrid, ”Los Blancos” menaklukkan tuan rumah Atletico, 3-1, di Wanda Metropolitano, Minggu (10/2/2019) dini hari WIB. Gol dari Casemiro, Sergio Ramos, dan Gareth Bale mengunci kemenangan pertama Madrid dalam empat laga ”El Derbi Madrileno”.
Hasil itu merupakan kemenangan kelima beruntun El Real. Sebelumnya, mereka menaklukkan tim besar, seperti Sevilla dan Real Betis. Tiga poin itu membawa Madrid merebut peringkat kedua milik Atletico. Saat ini, anak-anak asuh Solari hanya tertinggal lima poin dari pemuncak klasemen, Barcelona.
”Ini adalah kemenangan tim. Tidak mungkin bisa menang di stadion rival tanpa kebersamaan. Ini penampilan terbaik kami sejak Desember. Kuncinya ada di pemain yang bermain dengan hati,” ucap Solari setelah pertandingan.
Posisi Madrid ini tidak disangka. Solari seperti mengembalikan kekuatan Madrid yang hilang pada awal musim. Adapun Ramos dan rekan-rekan sempat berantakan ketika dilatih Julen Lopetegui.
Pada awal musim, Madrid hanya meraih 14 dari potensi 30 poin di La Liga. Itu merupakan performa terburuk sejak 2008-2009 ditangani Juande Ramos. Hasil itu membawa El Real hanya terpaut enam poin dari zona degradasi.
Setelah pemecatan Lopetegui, Solari menggantikannya pada November 2018. Meski sempat kesulitan, Solari mampu beradaptasi hingga mencapai puncak penampilan pada awal tahun ini.
Salah satu pendekatannya yang sangat bagus adalah mengombinasikan pemain muda dan senior. Solari lebih sering memanfaatkan penyerang sayap 18 tahun, Vinicius Junior, daripada Bale. Vinicius dipasangkan bersama Karim Benzema dan Lucas Vasquez. Strategi ini diterapkan pada laga melawan Atletico. Vinicius bermain sekitar 60 menit, baru setelah itu digantikan Bale.
Solari berkomitmen menjaga mimpi juara Madrid pada awal musim. Madrid masih memiliki 15 pertandingan untuk mengejar Barcelona. Terakhir kali tim ibu kota Spanyol ini juara adalah pada dua musim lalu.
”Kami bertarung untuk segalanya hingga akhir. Ini belum berakhir. Sekarang kami di posisi kedua, tetapi perjuangan masih panjang,” katanya.
Berjalan panas
Derbi Madrid berlangsung panas. Total 10 kartu kuning dan 1 kartu merah dilayangkan wasit dalam laga itu. Satu kartu merah diterima Thomas Partey pada akhir laga.
Casemiro membuka gol pada babak pertama lewat tendangan saltonya. Tak bertahan lama, Antoine Griezmann membalas gol itu lewat aksi solo setelah terbebas dari jebakan offside.
Madrid kembali unggul setelah penalti Ramos, 2-1. Penalti berasal dari aksi Vinicius yang terjatuh tepat di garis kotak penalti. Wasit Xavier Estrada Fernandez sempat melihat video assistant referee untuk memastikan penalti atau hanya tendangan bebas.
Pada pertengahan babak kedua, penyerang Atletico, yang baru pindah dari Chelsea, mencetak gol indah lewat cungkilan. Namun, gol mantan pemain Madrid itu dianulir karena sudah offside sebelumnya.
Bale yang menggantikan Vinicius menyudahi laga menjadi 3-1 untuk Madrid. Tendangan mendatar menuju sudut kiri gawang Atletico tidak mampu dijangkau Jan Oblak.
Kekalahan itu membuat Atletico tergeser di peringkat ketiga dengan satu poin di bawah Madrid. Ini merupakan kekalahan kedua beruntun Atletico setelah pekan lalu kalah dari Real Betis.
”Kami kalah karena memang lawan bermain lebih baik dan efisien. Mereka bermain sangat baik hari ini. Selamat untuk mereka. Kami akan fokus ke laga selanjutnya,” ucap Pelatih Atletico Diego Simeone. (AFP)