Diplomasi Kebudayaan Lewat Film "Bali: Beats of Paradise"
Oleh
satrio pangarso wisanggeni
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Film Bali: Beats of Paradise karya sutradara Indonesia Livi Zheng dinilai menjadi salah satu bentuk diplomasi kebudayaan. Prestasi yang diraih film ini memberikan tempat bagi kebudayaan Indonesia di panggung internasional.
Ketua DPR Bambang Soesatyo mengatakan, apresiasi harus diberikan kepada Livi Zheng karena film yang dibuatnya itu telah mengenalkan dan mempromosikan budaya Indonesia ke kancah internasional.
“Banyak yang tidak tahu, bahkan mungkin di kalangan warga Indonesia sendiri, bahwa gamelan sudah dipakai untuk latar musik di film Avatar, serial TV Star Trek, dan game Nintendo Mario Bros. Banyak orang luar yang tidak mengetahui bahwa gamelan adalah alat musik khas tradisional Indonesia," kata Bambang usai menerima Livi Zheng di ruang kerja Ketua DPR RI, Jakarta, Senin (11/02/19).
Bali: Beats of Paradise adalah sebuah film dokumenter yang mengangkat kisah nyata dari sepasang suami istri asal Indonesia, I Nyoman Wenten dan Nanik Wenten. Selama lebih dari 40 tahun, mereka telah mengenalkan budaya gamelan Bali di Amerika Serikat dan kancah internasional.
Dengan diplomasi kebudayaan yang dilakukan melalui film ini, Bambang yakin, warga dunia yang menonton akan penasaran seperti apa Indonesia sebenarnya. Rasa penasaran tersebutlah yang diharapkan membawa mereka datang secara langsung ke Indonesia.
"Jika sudah kesini, mereka pasti akan jatuh cinta. Karena Indonesia merupakan bagian dari surga dunia," tutur Bambang.
Film ini menjadi salah satu dari 166 film dokumenter yang telah diterima oleh Academy of Motion Picture Arts and Sciences untuk berkompetisi mendapatkan nominasi piala Academy Awards atau dikenal sebagai piala Oscar.
Bahkan pada awal Desember 2018 lalu, Bali: Beats of Paradise ditayangkan oleh Walt Disney Animation Studios di depan para sineas Disney.
“Jika Walt Disney Studios dan Academy of Motion Picture Arts and Sciences Library (AMPAS) saja sudah memberikan apresiasi yang tinggi terhadap film ini, kita juga harus buktikan bahwa sambutan warga Indonesia harus lebih meriah dibandingkan warga dunia lainnya," ujar Bambang.
Untuk itu, Bambang berharap, warga Indonesia dapat memberikan dukungan terhadap film ini dengan cara menontonnya ketika Bali: Beats of Paradise diputar perdana di Indonesia pada akhir Juli 2019 mendatang.
“Kita harus mendukung karya anak bangsa ini dengan nonton bareng bersama keluarga, kerabat, maupun sahabat,” kata Bambang. Ia berharap \'Bali: Beats of Paradise\' yang menampilkan pemenang Grammy Award, Judith Hill, bisa tembus mencapai 1 juta penonton di Indonesia.
Antusiasme penonton Indonesia terhadap film tanah air sangat tinggi. Terbukti, banyak film yang bisa menembus 1 juta penonton seperti \'Dilan 1990\', \'Si Doel The Movie\', \'A Man Called Ahok\', \'Wiro Sableng\', dan \'Keluarga Cemara\'.
Livi Zheng sebelumnya telah menyutradari film aksi seperti Brush with Danger (2014), Untitled Action Thriller (2015). (*)