Kedua Capres Dinilai Belum Tegas Menguak Kasus Kejahatan Lingkungan
Oleh
PRADIPTA PANDU
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Kedua calon presiden baik Joko Widodo maupun Prabowo Subianto dinilai akan memberikan pernyataan yang normatif terkait lingkungan hidup khususnya tambang dan energi pada debat presidensial kedua. Selain karena visi misi yang belum tegas menguak kasus kejahatan lingkungan, kedua kandidat juga dinilai tersandera bisnis oligarki pertambangan.
Ketua Jaringan Advokasi Tambang (Jatam), Merah Johansyah di Jakarta, Senin (11/2/2019), menilai, pernyataan calon presiden pada debat kedua bertema energi, pangan, sumber daya alam, lingkungan hidup, dan infrastruktur akan berjalan normatif. Hal ini karena dalam visi misinya kedua capres belum secara tegas dan adil untuk menguak kasus kejahatan lingkungan.
Dalam dokumen visi misi, pasangan Joko Widodo-Marif Amin menyatakan akan menegakan hukum dan rehabilitasi lingkungan hidup, pencemaran udara, limbah, penambangan liar, pencurian ikan dan terumbu karang. Sementara pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno juga berkomitmen untuk mendorong usaha pertambangan yang ramah lingkungan dan menertibkan pertambangan liar.
Menurut Merah, visi misi tersebut tidak terlalu berbeda jauh dengan dokumen visi misi pada pemilu 2014 lalu yang juga berkomitmen menegakan hukum untuk penambangan liar. Padahal, kata Merah, bukan hanya penambang liar dan ilegal yang banyak terlibat kejahatan lingkungan atau kemanusiaan, tetapi juga perusahaan tambang legal.
“Bagi saya sudah tidak relevan visi misi mereka karena tidak bicara hal-hal yang menjadi masalah saat ini. Masalah sesungguhnya pertambangan liar ini tidak mungkin diberantas tanpa memberantas pula aktor politik di belakangnya,” ujarnya dalam diskusi bertajuk Oligarki Tambang Dibalik Pilpres 2019.
Selain itu, lanjut Merah, kedua kandidat juga dikelilingi oleh tokoh yang merupakan pengusaha yang bergerak di bidang energi, seperti tambang batu bara. Hal ini membuat kedua kandidat tersandera bisnis oligarki pertambangan.
“Tidak mungkin capres berbicara menyelamatkan lingkungan hidup dari penambangan kalau kedua kandidat dihuni oleh pengusaha tambang dan batu bara sehingga tersandera kepentingan politik dari para pengijon mereka sendiri,” katanya.
Jatam mencatat, para pengusaha tambang di kubu Jokowi-Ma’ruf antara lain, Luhut Binsar Panjaitan (PT Toba Bara Sejahtera, PT ABN, PT Kutai Energi), Fachrul Razi (PT CP Prima, PT Antam), Suaidi Marasabessy (PT Perkebunan Kaltim Utama, PT Kutai Energi), Surya Paloh (PT EMM), Wahyu Sakti Trenggono (PT Merdeka Cooper Gold), Oesman Sapta Odang (PT Karimun Granite, PT Total Orbit Prestasi), Andi Syamsudin Arsyad (Johnlin Group), Harry Tanoesoedibjo (MNC Energi and Natural Resources), Jusuf Kalla (Kalla Group), Jusuf Hamka (PT Indocement Tunggal Prakarsa), dan Abu Rizal Bakrie (PT Kaltim Prima Coal).
Sementara para pengusaha tambang di kubu Prabowo-Sandi antara lain, Prabowo Subianto (Nusantara Energy Resources), Sandiaga Uno (Saratoga Group, Interra Resources Limited, PT Adaro Energy), Hutomo Mandala Putra (PT Humpuss Group), Maher Al Gadrie (PT Kodel Group), Ferry Mursidan Baldan (PT Rantau Panjang Utama Bhakti), Hashim Djojohadikusumo (PT Arsari Group).
Komitmen capres
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Irma Suryani Chaniago mengakui, saat ini banyak penambangan liar belum dapat ditertibkan karena menyangkut hajat hidup orang. Oleh karena itu, menertibkan penambangan liar juga juga harus diiringi dengan solusi agar masyarakat juga tetap mendapatkan pekerjaan lain.
Selain itu, kata Irma, Jokowi-Ma’ruf juga berkomitmen penuh memberantas kasus kejahatan lingkungan bagi siapapun pelakunya, termasuk perusahaan penambangan legal. Dia juga menegaskan bahwa Jokowi-Ma’ruf tidak akan tersandera bisnis oligarki pertambangan.
“Pak Jokowi tidak akan ragu melakukan penegakan hukum kepada siapapun. Pak Jokowi juga tidak punya kroni yang akan menyanderanya,” ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade. Andre menampik tuduhan sejumlah pihak yang menyatakan bahwa Prabowo-Sandi akan memuluskan perijinan bagi para pengusaha tambang yang berada di balik Prabowo-Sandi.
Andre juga menegaskan, pemerintahan Prabowo-Sandi jika terpilih akan berkomitmen penuh bahwa penambangan dan sumber daya alam harus dinikmati oleh masyarakat Indonesia. “Tambang liar itu tidak dinikmati masyarakat dan akan ditertibkan oleh Prabowo-Sandi. Nantinya pertambangan harus berijin dan hasilnya untuk kepentingan rakyat Indonesia,” katanya.