Pasar Saham Membaik, Reksa Dana Saham Makin Diminati
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Standard Chartered Bank berencana memacu penjualan produk investasi reksa dana bagi nasabah prioritas tahun ini. Performa reksa dana terutama berbasis saham diproyeksikan membaik pada 2019, meskipun Indonesia berada pada tahun politik.
Managing Director and Head, Wealth Management Standard Chartered Bank, Bambang Simarno di sela-sela konferensi pers peluncuran produk berbasis digital bagi nasabah Wealth Management di Jakarta, Senin (11/2/2019), mengatakan, investasi reksa dana menarik minat nasabah prioritas karena memiliki imbal hasil yang tinggi.
“Reksa dana yang dimiliki nasabah kami terdiri dari berbagai jenis, tetapi yang terutama adalah reksa dana pasar saham. Jenis yang lain adalah reksa dana campuran, pendapatan tetap, dan pasar uang,” kata Bambang.
Standard Chartered Bank memiliki lebih dari 20.000 nasabah prioritas. Sekitar 70 persen dari jumlah merupakan nasabah wealth management. Nasabah prioritas wajib memiliki minimal dana investasi Rp 500 juta.
Pada tahun ini, Standard Chartered Bank akan fokus mengembangkan produk reksa dana pasar saham. Selain memiliki imbal hasil yang cepat, kinerja pasar saham diperkirakan akan positif setelah tekanan eksternal mulai berkurang.
Tekanan eksternal yang dimaksud adalah sinyal bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed, untuk menunda kenaikan suku bunga acuan serta meredanya perang dagang AS-China.
“Kinerja IHSG negatif 2,54 persen pada 2018 karena dana asing mengalir keluar. Tetapi, kami lihat di awal 2019 ini banyak dana asing kembali,” kata Bambang.
Bank Indonesia (BI) mencatat, sebanyak Rp 49,6 triliun modal asing masuk ke Indonesia sejak awal Januari hingga 7 Februari 2019. Dari jumlah itu, sebanyak Rp 15,1 triliun masuk di pasar saham.
Menurut Bambang, Pilpres 2019 tidak akan memberikan sentimen negatif pada investor pasar saham. Ini karena investor lebih memperhatikan fundamental ekonomi Indonesia ketimbang sosok yang akan terpilih menjadi presiden.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), performa indeks harga saham gabungan (IHSG) pada tahun politik cenderung tetap bertumbuh. Pertumbuhan IHSG pada Pilpres 2009 dan 2014 masing-masing sebesar 86,98 persen dan 22,29 persen.
Sedikit berbeda
Sedikit berbeda dengan Standard Chartered Bank, perusahaan manajer investasi PT Bahana TCW Investment Management (BTIM) akan fokus mengembangkan produk reksa dana pasar uang. Reksa dana pasar uang adalah reksa dana yang berinvestasi di instrumen pasar uang, seperti deposito dan obligasi bertenor jangka pendek.
Direktur Strategi Investasi dan Kepala Makroekonom BTIM Budi Hikmat menyampaikan, pemilihan pada produk reksa dana pasar uang karena masalah likuiditas akan menjadi tantangan pada 2019. “Perbankan dan pemerintah bersaing untuk merebut dana masyarakat sehingga akan ada peningkatan bunga suku deposito,” kata Budi, beberapa waktu lalu.
Bambang Simarno berpendapat, ada potensi kenaikan suku bunga produk perbankan pada 2019. Namun, kenaikan suku bunga tergantung dari kebutuhan bank dan portofolio nasabah.