JAKARTA, KOMPAS — Setelah dua tahun berturut-turut memiliki arus kas operasional negatif, PT Waskita Beton Precast Tbk akhirnya mempunyai arus kas positif pada akhir 2018. Arus kas positif itu diraih setelah Waskita Beton menerima pembayaran Rp 1,8 triliun untuk proyek turnkey Jalan Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM) dan proyek lainnya.
”Arus kas kami positif secara signifikan menjadi Rp 1,4 triliun. Pada 2017, arus kas kami minus Rp 2,4 triliun dan pada 2016 minus Rp 3 triliun,” kata Direktur Utama Waskita Beton Precast Jarot Subana di Jakarta.
Sebagaimana dikutip Kompas Minggu (10/2/2019), perseroan optimistis pendapatan 2019 mencapai Rp 9,37 triliun dan laba bersih Rp 1,31 triliun. Adapun anggaran belanja modal tahun ini Rp 922,96 miliar.
”Tahun ini kami akan tetap mempertahankan kinerja, baik dari sisi pendapatan usaha, laba, maupun nilai kontrak baru. Kami menargetkan laba naik 19 persen dibandingkan 2018. Perseroan juga menargetkan nilai kontrak baru 2019 sebesar Rp 10,39 triliun, baik dari proyek internal maupun eksternal,” ujar Jarot.
Kami menargetkan laba naik sekitar 19 persen dibandingkan 2018.
Direktur Keuangan Waskita Beton Precast Anton YT Nugroho mengatakan, tahun 2018 nilai kontrak baru Waskita Beton Rp 6,66 triliun. Adapun total kontrak yang dikelola Rp 17,34 triliun, termasuk kontrak bawaan tahun 2017 sebesar Rp 10,68 triliun.
”Pada 2018, arus kas dari operasional perusahaan surplus. Penerimaan termin yang masuk sampai November Rp 9,6 triliun, lalu kami terima lagi termasuk dari proyek lainnya Rp 1,8 triliun pada akhir 2018. Jadi, totalnya Rp 11,4 triliun,” ungkap Anton.
Sementara, analis MNC Sekuritas Muhammad Rudy Setiawan mengungkapkan, pertumbuhan kinerja keuangan Waskita Beton Precast akan terus terjadi sehingga sahamnya menarik untuk investasi.
”Strategi manajemen menjadikan Waskita Beton Precast sebagai perusahaan pracetak terintegrasi dari hulu ke hilir bakal memperkuat prospek usaha perseroan ke depan. Adapun strategi perseroan untuk mengurangi proyek turnkey menjadi tambahan sentimen positif terhadap pergerakan harga sahamnya,” kata Rudy.
Dia memperkirakan, laba bersih Waskita Beton Precast akan meningkat menjadi Rp 1,39 triliun pada 2019. Target ini meningkat dibandingkan target 2018 sebesar Rp 1,2 triliun dan perolehan tahun 2017 sebesar Rp 1 triliun.
Tahun lalu, produksi anak usaha PT Waskita Karya Tbk ini 3,5 juta ton, meningkat 7,7 persen dibandingkan 2017 yang sebanyak 3,25 juta ton. Kapasitas produksi tahun lalu juga telah meningkat 32 persen dibandingkan 2016 yang sebanyak 2,65 juta ton. (ARN)