Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim melantik Catur Sugeng Susanto sebagai Bupati Kampar periode 2019-2022 di Gedung Daerah Provinsi Riau di Pekanbaru, Selasa (12/2/2019). Catur awalnya merupakan wakil bupati Kampar mendampingi Bupati Azis Zainal yang meninggal dunia, akibat sakit, pada 27 Desember 2018.
Oleh
Syahnan Rangkuti
·2 menit baca
PEKANBARU, KOMPAS — Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim melantik Catur Sugeng Susanto sebagai Bupati Kampar periode 2019-2022 di Gedung Daerah Provinsi Riau di Pekanbaru, Selasa (12/2/2019). Catur awalnya merupakan Wakil Bupati Kampar mendampingi Bupati Azis Zainal yang meninggal akibat sakit pada 27 Desember 2018.
”Saya berharap Saudara melanjutkan program Bupati Azis dan menjaga roda pemerintahan sesuai undang-undang. Saya juga mengharapkan Saudara menghargai apa yang telah diperbuat Azis selama menjabat bupati,” ujar Wan Thamrin yang mengaku punya hubungan dekat dengan almarhum Azis Zainal.
Wan juga meminta Catur menjalankan tugas dan wewenangnya dengan baik. Bupati baru juga diharapkan menjalankan pemerintahan yang efektif, mampu meningkatkan kesejahteraan warga, serta mempercepat pelayanan publik.
”Saya juga mengharapkan Bupati dapat mendorong terciptanya inovasi daerah dan meningkatkan daya saing daerah serta menjaga keunikan adat istiadat daerah,” kata Wan.
Sebelum acara pengambilan sumpah jabatan, acara pelantikan diawali pemutaran video sekilas perjalanan Azis Zainal saat memimpin Kampar. Azis meninggal pada akhir tahun 2018 setelah sakit cukup lama dan dirawat di beberapa rumah sakit di Pekanbaru dan Jakarta.
Seusai dilantik, Catur membacakan fakta integritas yang berisi janji tidak akan menerima suap dan hadiah yang tidak sesuai aturan. Ia juga berjanji menjalankan pemerintahan secara transparan, jujur, dan obyektif.
”Saya siap menerima konsekuensi apabila melakukan pelanggaran atas fakta integritas ini,” kata Catur.
Kampar merupakan salah satu daerah paling luas di Riau dengan luas 11.000 kilometer persegi. Jumlah penduduknya mencapai 820.000 jiwa (BPS 2016). Ibu kota Kampar, Bangkinang, hanya berjarak sekitar 60 kilometer dari Pekanbaru. Sebagian wilayah Kampar berada di kaki pegunungan Bukit Barisan di perbatasan Sumatera Barat. Kampar memiliki situs Candi Muara Takus yang menjadi obyek wisata andalan Riau. Kampar juga dibelah Sungai Kampar yang di bagian hulunya terdapat waduk PLTA Koto Panjang berkapasitas 114 megawattt.
Meski berada di wilayah administrasi Riau yang disebut negeri Melayu, secara umum penduduk Kampar bertutur dalam bahasa Minang. Secara etnis, adat istiadat, budaya, dan bahasa, masyarakat Kampar memiliki kedekatan dengan Kabupaten Lima Puluh Kota di Sumatera Barat.