logo Kompas.id
UtamaJebakan Pertumbuhan
Iklan

Jebakan Pertumbuhan

Oleh
A Prasetyantoko, Pengajar di Unika Atma Jaya, Jakarta
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/lxi6QRH5sU0HxTqkStG-A7q8g24=/1024x1024/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F11%2F60233971.jpg
KOMPAS/HERU SRI KUMORO (KUM)

A. Prasetyantoko

Pertumbuhan ekonomi 2018 mencatatkan kinerja terbaik sejak empat tahun terakhir, yakni 5,17 persen. Namun, di tahun politik ini, kinerja ini justru memicu kontroversi. Pertama, meski lebih baik dari 2017, namun tak sebesar target pemerintah yang sebesar 5,4 persen. Bahkan, lebih rendah dari target yang sudah direvisi sebesar 5,2 persen. Kedua, angka pertumbuhan itu terlalu konservatif dibandingkan dengan janji politik Presiden Joko Widodo sewaktu kampanye 2014 sebesar 7 persen. Terlepas dari muatan politik, harus diakui kita memang tengah terjebak dalam pola pertumbuhan moderat, sulit melesat lebih tinggi lagi.

Kita pernah mengalami puncak pertumbuhan ekonomi pada 2011 sebesar 6,5 persen. Setelah itu, pola pertumbuhan cenderung turun, menjadi 6,2 persen pada 2012 dan 5,8 persen pada 2013. Faktor utamanya, ledakan harga komoditas berakhir. Pelambatan pertumbuhan ekonomi terus berlanjut, pada 2014 menjadi 5,01 persen dan pada 2015 turun lagi menjadi 4,88 persen. Setelah itu, terjadi pembalikan arah pertumbuhan menjadi 5,03 persen pada 2015, naik lagi menjadi 5,07 pada 2017, dan 5,17 persen pada 2018. Pola pertumbuhan telah kembali naik meski perlahan.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000