JAKARTA, KOMPAS – Hujan deras Senin (11/2/2019) malam yang melanda kawasan Jakarta Timur membuat Kali Cipinang meluap dan merendam sebagian rumah di kelurahan Ciracas dan Kelurahan Kelapa Dua Wetan. Salah satu penyebab meluapnya kali Cipinang adalah pembangunan Waduk Rambutan yang tak kunjung selesai dan dinilai lambat.
Warga di pinggiran Kali Cipinang, yang membelah kelurahan Ciracas dan Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Jakarta Timur, merasa selalu khawatir jika hujan deras dengan intesitas tinggi. Seperti penuturan Daryanto (62) warga Kelurahan Ciracas RT 004 RW 005, setiap hujan deras lebih dari satu kawasan tempat tinggalnya terendam 1 meter hingga 1,5 meter.
“Di sini banjir merendam rumah. Warga takut melintas karena di seberang kali, bisa hanyut,” kata Daryanto, Selasa (12/2/2019), sambil menunjuk lokasi-lokasi yang terendam banjir.
Ia mengatakan, sebelum zaman pemerintahan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) setiap hujan deras dipastikan banjir. Kemudian ketika BTP memerintah, dibuat tanggul dan saluran alir pembuangan ke kali. Tidak hanya itu saja, Waduk Rambutan pun dibuat agar tidak terjadi banjir lagi.
Namun, pembangunan waduk belum selesai hingga pergantian pergantian pemerintahan. Daryanto menuturkan, pembangun waduk tak kunjung selesai dan sempat terhenti lama.
“Tidak parah lagi seperti dulu, sekarang banjir cepat surut. Namun tetap kami merasa khawatir jika hujan deras. Semoga pembangunan waduk cepat selesai,” katanya.
Hal senada disampaikan Ari (35) dan Misar (64), warga Kelapa Dua Wetan RT 006 RW 005, kawasan di pinggiran Kali Cipinang selalu langganan banjir. Mereka berharap Waduk Rambutan yang sempat dibangun BTP diselesaikan agar banjir tak lagi melanda kawasan pinggiran Kali Cipinang.
“Kami mohon agar kawasan di pinggiran Kali Cipinang diperhatikan. Dan realisasi janji pembangunan waduk segera diselesaikan. Masa waduk gak selesai, setelah beberapa tahun berlalu,” kata Ari.