Yenny Wahid Berharap Jokowi Menjadi Diri Sendiri Dalam Debat
Oleh
Hamzirwan Hamid
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Menjelang debat Pemilihan Presiden yang akan dijalani oleh kedua pasang calon presiden pada Minggu (17/2/2019), Calon Presiden Nomor Urut 01 Joko Widodo diharapkan bisa tampil sesuai dengan citra dirinya. Sementara itu, Calon Wakil Presiden Ma’ruf Amin juga terus membekali diri menjelang debat calon wakil presiden yang diadakan pada pertengahan Maret mendatang.
Putri Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid menyampaikan hal ini seusai mengunjungi Ma’ruf Amin di rumahnya Jalan Situbondo, Jakarta, Selasa (12/2/2019) petang. Selain bersilaturahmi, kedatangannya tersebut juga membicarakan mengenai strategi debat.
Dalam kesempatan tersebut, Yenny menyampaikan harapannya terkait persiapan debat calon presiden (capres) yang akan dijalani oleh Jokowi dan Ma\'ruf. Ia berharap, Jokowi dapat tampil orisinal sehingga dapat menjelaskan capaian-capaiannya dalam forum debat secara jelas.
“Saya berharap Jokowi bisa menjadi dirinya sendiri, yakni sosok yang sederhana, tegas, dan berkomitmen,” kata Yenny.
Yenny mengaku, tidak memberikan masukan langsung kepada Jokowi lantaran belum sempat bertemu. Sementara itu, pertemuannya dengan Ma’ruf juga untuk berdiskusi mengenai strategi debat yang akan dijalani oleh Ma’ruf.
Menurut Yenny, Ma’ruf selama ini rajin mengikuti perkembangan yang ada di masyarakat menjelang debat. “Saya terkejut sekaligus senang karena Pak Ma’ruf ternyata jauh lebih siap dan menguasai banyak isu yang ada, termasuk yang berkaitan dengan milenial,” ungkap Yenny.
Ridwan berkunjung
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga berkunjung ke rumah Ma’ruf sekitar pukul 15.30 WIB. Pertemuan tertutup tersebut berlangsung selama sekitar 30 menit.
Ridwan mengatakan, kedatangannya tersebut hanya sekadar untuk bersilaturahmi karena terakhir ia bertemu dengan Ma’ruf adalah sekitar dua bulan lalu. Oleh karena itu, di sela-sela kunjungan ke Jakarta, ia menyempatkan diri untuk mampir.
“Saya sedang ada kunjungan dinas di Jakarta. Sebelum pulang saya berkunjung ke Pak Kyai karena rindu sudah lama tidak bertemu,” ujar Ridwan, yang saat itu mengenakan baju batik corak hijau.
Ridwan menyatakan bahwa pertemuan itu tidak ada kaitannya dengan kegiatan politik. Dalam kesempatan itu pula, ia mengklarifasi tuduhan pelanggaran pidana Pemilu yang ditujukan kepadanya dalam Peringatan Hari Lahir ke-93 Nahdlatul Ulama (NU) pada 9 Februari 2019 di Garut.
Ridwan dilaporkan kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) atas tuduhan orasi mengampanyekan Jokowi-Ma’ruf pada acara tersebut. Hal itu terjadi pada sesi kedua saat ada deklarasi dukungan kepada Jokowi-Ma’ruf dari relawan.
“Saya hadir dan diperkenalkan saat itu sebagai tokoh Jawa Barat, bukan mengatasnamakan jabatan. Selain itu, acara juga berlangsung akhir pekan,” kata Ridwan.
Kerap bertemu
Ma’ruf membenarkan keterangan Ridwan bahwa sebelumnya mereka kerap bertemu satu sama lain. Hubungan keduanya dianggap sebagai hubungan antara orang tua dan anak. “Anak punya hajat orang tua ikut bantuin, orang tua hajat anak ikut bantuin,” kata Ma’ruf.
Adapun Ma’ruf juga sempat menyatakan keyakinannya bahwa Jokowi-Ma’ruf mampu memenangkan pertarungan Pilpres di Jawa Barat. Ia menargetkan bisa meraih 70 persen suara di Jawa Barat.
Pernyataan Ma’ruf tersebut ditanggapi dengan senyuman oleh Ridwan. Ia sendiri enggan mengomentari hal tersebut. “Saya tidak ingin berkomentar,” pungkas Ridwan. (FAJAR RAMADHAN)