Di Bintaro, Pungutan terhadap Pengembang Diduga Memicu Kericuhan
Salah satu kelompok organisasi masyarakat atau ormas membuat ricuh dan berujung bentrokan dengan aparat kepolisian, di lokasi pembangunan apartemen yang berada dekat Plaza Bintaro, Tangerang Selatan, sekitar pukul 21.00, Selasa (12/2/2019).
Oleh
A Ponco Anggoro
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Salah satu kelompok organisasi masyarakat membuat ricuh dan berujung bentrokan dengan aparat kepolisian di lokasi pembangunan apartemen yang berada di dekat Plaza Bintaro, Tangerang Selatan, Selasa (12/2/2019) sekitar pukul 21.00. Namun, Rabu (13/2/2019) dini hari, situasi sudah kembali kondusif.
Yuda (35), saksi mata di sekitar lokasi, mengatakan, sebelum terjadi bentrokan, anggota ormas yang berjumlah sekitar 50 orang sudah terlihat di lokasi sejak sore hari. Mereka berulang kali berteriak dan mengancam para pekerja proyek pembangunan apartemen tersebut.
Kehadiran mereka diduga untuk menarik pungutan dari pengembang apartemen. Namun, karena tidak digubris, sebagian dari kelompok itu memaksa masuk ke lokasi proyek dan merusak pagar pembatas dari seng.
Saat dihalau aparat Kepolisian Sektor Pondok Aren dan Kepolisian Resor Tangerang Selatan, mereka justru berbalik menyerang aparat menggunakan batu dan kayu. Akibatnya, bentrokan pecah dan sebagian dari kelompok itu luka-luka.
Yuda menyebutkan, tindakan penarikan pungutan disertai ancaman dari ormas tersebut sudah berulang kali terjadi. Mereka biasanya menyasar perusahaan-perusahaan besar yang tengah membangun proyek konstruksi. Tujuan dari pungutan itu diklaim sebagai uang keamanan.
”Kalau tidak dikasih, ya, seperti ini. Mereka turunnya bisa sampai ratusan orang,” katanya.
Kris (40), pedagang kopi di sekitar lokasi, mengatakan, bentrokan berhasil diredam oleh personel kepolisian sekitar pukul 23.00.
Pantauan pada Rabu pukul 00.30, lokasi bentrokan di dekat Plaza Bintaro, Jalan Bintaro Utama, Kelurahan Pondok Karya, Pondok Aren, tampak sepi. Hanya sejumlah sepeda motor yang sering melintasi jalan di depan proyek itu.
Di dalam lokasi proyek terdapat sejumlah pekerja tengah memperbaiki pagar seng. Mereka menolak untuk diwawancarai. Petugas keamanan proyek juga tidak bersedia memberikan keterangan dengan alasan persoalan itu merupakan masalah internal.
Sementara puluhan personel pengendali massa Polres Tangerang Selatan bersenjata lengkap masih berjaga di lokasi tersebut. Mereka baru meninggalkan lokasi sekitar pukul 01.00 setelah situasi dipastikan sudah kondusif.
Salah satu anggota Polres Tangerang Selatan yang tak mau menyebutkan namanya mengatakan, akan ada pertemuan antara pihak pengembang apartemen dan perwakilan ormas untuk mencari solusi dari permasalahan yang ada hari ini.
Dia pun mengatakan, bentrokan terjadi lantaran permintaan uang dari ormas tidak dipenuhi oleh pengembang. Namun, ia enggan menyebutkan tujuannya. (STEFANUS ATO)