Indonesia Siap Hadirkan 12 Penulis dan 450 Judul Buku
Oleh
Pascal S Bin Saju dari London, Inggris
·3 menit baca
LONDON, KOMPAS – Indonesia akan menghadirkan 12 penulis dan menyertakan 450 judul buku di London Book Fair 2019 dengan mengusung tema “17.000 Island of Imagination” di Olympia, London, Inggris, 12-14 Maret 2019. Indonesia bahkan menjadi negara Asia Tenggara pertama yang menjadi market focus country dalam pameran tersebut.
Ketua Harian Panitia Pelaksana Kegiatan Indonesia Market Focus Country untuk London Book Fair (LBF) 2019, Laura Bangun Prinsloo, Rabu (13/2/2019) di London, mengatakan, keikutsertaan Indonesia ini terjadi atas dukungan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Panitia telah menyiapkan sejumlah program yang merefleksikan tema yang diusung yakni “17.000 Islands of Imagination” dengan tagar #ImagineNation. Persiapan program ini dilakukan atas kerja sama dengan British Council yang telah menjadi mitra LBF selama 12 tahun untuk mendampingi setiap negara yang menjadi market focus country dalam menyusun program budaya.
Setidaknya ada lebih dari 100 program acara yang akan digelar di dalam dan di luar tempat London Book Fair berlangsung. Program yang dirancang tidak hanya menampilkan penerbitan buku, namun juga subsektor lainnya, seperti kuliner, fashion, film, seni pertunjukan, komik, pameran arsitektur dan desain grafis, ilustrasi, boardgames, dan digital animasi.
Di luar Olympia, rangkaian program yang akan dimulai dari awal Maret 2019 akan berlangsung di seluruh London. Di antaranya Design Museum sebagai tempat market fokus reception pada 13 Maret.
Menjelang LBF 2019, sebagian delegasi Indonesia telah mengadakan serangkaiaan kegiatan persiapan yang dimulai pertemuan dengan masyarakat Anglo Indonesia di KBRI London, Selasa (12/2) pukul 19.00 waktu London atau Rabu pukul 02.00 WIB. Pertemuan dihadiri puluhan anggota komunitas Anglo Indonesia – warga Inggris pencinta Indonesia.
Dalam pertemuan selama sekitar 1 jam itu, John H McGlynn dari Komisi Buku Nasional (KBN), menjelaskan sejumlah hal terkait kehadiran Indonesia dalam LBF. Dia mengatakan, British Council dan KBN telah menyeleksi 12 penulis dan menyertakan 450 judul buku dalam pameran tersebut.
Dua belas penulis itu adalah Agustinus Wibowo, Clara NG, Dewi Lestari, Faisal Oddang, Intan Paramaditha, Laksmi Pamuntjak, Leila S Chudori, Nirwan Dewanto, Norman Erikson Pasaribu, Reda Gaudiamo, Seno Gumira Ajidarma, dan Sheila Rooswitha Putri. Dalam ‘program budaya’ akan tampil pula 20 narasumber yang akan mengisi acara ‘program profesional’ dan acara lainnya di stan nasional.
Dalam percakapan dengan Kompas sebelum pertemuan, John mengatakan, 12 penulis itu dipilih berdasarkan sejumlah kriteria yang ketat. Mereka mempresentasikan keberagaman sektor literasi Indonesia, keberagaman daerah, agama, genre, kualitas karya, produktivitas, jumlah karya yang telah diterjamahkan dan fasih berkomunikasi dalam bahasa Inggris.
Bersama mereka telah terseleksi 450 judul buku yang akan dipamerkan,yang berasal dari 33 pelaku industri penerbitan yang terdiri dari 23 penerbit buku dan literary agent serta 10 persen produk kreatif.
John mengatakan, Indonesia mendapat lahan yang cukup luas, yakni 600 meter persegi di Olympia, London. Lahan dibagi dua bagian ,yakni 400 meter untuk pameran buku dan ruang transaksi jual beli hak cipta, dan 200 meter untuk produk-produk kekayaan intelektual dalam bentuk nonbuku.
Menurutnya, desain arsitektur stan nantinya akan membawa pengunjung bergerak dalam imajinasi seakan-akan mengambang dan terhanyut dalam pusaran air dimuali dari area pamer, panggung audiovisual, kafe, hingga ruang transaksi bisnis dari para co-exhibitor di bagian tengah, sebagai pusat kegiatan.
Masyarakat diaspora Indonesia di Inggris dan masyarakat Anglo Indonesia diharapkan dapat mengikuti pameran tersebut.