Ma’ruf: Jokowi Sudah Menguasai, Tak Perlu Diberi Masukan
Oleh
M Fajar Marta
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Jelang debat kedua yang hanya diikuti calon presiden, calon wakil presiden nomor urut 01, Ma’ruf Amin, menilai, dirinya tak perlu memberikan masukan kepada calon presiden Joko Widodo. Ma’ruf hanya akan mendampingi Jokowi dalam debat tersebut.
Debat pemilu presiden kedua yang mempertemukan kedua calon presiden (capres) akan berlangsung di Hotel The Sultan pada 17 Februari 2019. Adapun debat ketiga yang hanya diikuti calon wakil presiden akan berlangsung sebulan setelahnya.
Menurut Ma’ruf, Jokowi dinilai lebih menguasai isu dalam tema debat kedua jika dibandingkan dengan dirinya. Oleh sebab itu, ia merasa tak perlu memberikan masukan apa pun kepada Jokowi yang telah menjalankan pemerintahan selama lebih dari empat tahun.
”Pak Jokowi, kan, lebih tahu dari saya. Kan, dia petahana yang sudah menjalankan (pemerintahan). Jadi di kepalanya sudah ada,” ungkap Ma’ruf saat ditemui di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (13/2/2019).
Saat ditanya mengenai persiapan yang dilakukan oleh Jokowi, Ma’ruf hanya menjawab, Jokowi lebih banyak menghabiskan waktu luangnya untuk bersantai. Meski begitu, diskusi dengan para pakar juga tetap dilakukan.
”Ya, persiapan biasa saja, persiapan mau debat ya, juga pergi ke mana-mana saat waktu senggang,” ucapnya.
Ma’ruf menambahkan, dirinya hanya akan hadir dalam debat nanti untuk mendampingi Jokowi. ”Saya hanya akan mendampingi. Kan, hanya capres yang berdebat, kalau saya nanti, Maret,” katanya.
Ma’ruf turut mengomentari pernyataan Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Jusuf Kalla, yang menyarankan agar mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) tidak masuk dalam struktur TKN. Kalla menilai, hal itu bisa memberikan preseden buruk pada kubu Jokowi-Ma’ruf.
Ma’ruf mengapresiasi pernyataan Kalla mengenai BTP. ”Saya kira bagus sarannya Pak JK itu ya, bagus aja,” ujarnya.
Ekonomi syariah
Kedatangan Ma’ruf ke BEI adalah menyampaikan pidato kunci pada Seminar Nasional ”Teknologi dan Inovasi untuk Masa Depan Keuangan Islam”. Dalam acara tersebut, ia juga menyampaikan komitmennya dalam pengembangan ekonomi syariah jika terpilih sebagai wakil presiden.
Ma’ruf mengatakan akan mendorong pengembangan ekonomi syariah untuk mendukung penguatan ekonomi nasional. Salah satu upayanya adalah memperluas layanan teknologi finansial dalam ekonomi syariah yang tidak mengenal antara lain bunga, riba, dan gharah.
”Tujuannya, untuk memudahkan orang yang selama ini tidak punya kantor dan kesulitan membiayai,” kata Ma’ruf yang juga Ketua Dewan Pembina Masyarakat Ekonomi Syariah.
Ma’ruf berkomitmen mengoptimalkan pengembangan ekonomi syariah jika terpilih sebagai wakil presiden.
Ketua Bidang Ekonomi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lukmanul Hakim mengatakan, MUI telah membuat fatwa tentang teknologi finansial syariah. Hal ini dikawal secara langsung oleh Ma’ruf agar percepatan peningkatan ekonomi segera terwujud.
”Dengan teknologi finansial, semua orang bisa bergerak di dalam ekonomi dengan menembus ruang dan waktu,” ujar Hakim.
Ketua Umum Asosiasi Fintech Syariah Indonesia Ronald Yusuf Wijaya mengatakan, teknologi finansial syariah ini akan mendorong masyarakat berinvestasi secara produktif. Adanya kasus orang yang terlilit utang kepada pinjaman daring adalah contoh yang konsumtif.
”Alhamdulillah, tidak terjadi di teknologi finansial syariah karena investasinya produktif,” ujar Ronald. (FAJAR RAMADHAN)