Tim Kampanye Nasional Calon Presiden-Wakil Presiden, Joko Widodo-Maruf Amin, telah menyusun strategi agar kampanye pemenangan Pemilihan Umum Presiden 2019 terus berjalan. Seluruh kekuatan penggerak kampanye, yakni partai politik, relawan, serta organisasi pendukung, disinergikan.
Oleh
Anita Yossihara
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tim Kampanye Nasional Calon Presiden-Wakil Presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin telah menyusun strategi agar kampanye pemenangan Pemilihan Umum Presiden 2019 terus berjalan. Seluruh kekuatan penggerak kampanye, yakni partai politik, sukarelawan, dan organisasi pendukung, disinergikan serta dikerahkan secara bergantian.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Moeldoko, di Jakarta, Selasa (12/2/2019) malam, mengatakan, sejak awal TKN menempatkan partai politik pendukung dan pengusung sebagai komponen utama kampanye pemenangan Jokowi-Ma’ruf.
”Cadangannya adalah sukarelawan, komponen pendukungnya adalah organisasi-organisasi yang bisa dimobilisasi,” katanya. Ketiga kekuatan itu tidak berjalan terpisah, tetapi disinergikan untuk menggerakkan kampanye.
Pada tahap awal, parpol memang ditempatkan sebagai kekuatan terdepan dalam pemenangan Pilpres 2019. Namun, TKN sudah memperkirakan, pada suatu waktu parpol akan lebih sibuk mempersiapkan pemilihan umum legislatif (pileg). Oleh karena itu, TKN juga sudah mempersiapkan strategi mitigasi agar kampanye pilpres tak terganggu.
”Kami sudah memitigasi, pada titik tertentu parpol itu fokus pada pilegnya. Saat itulah, kami mulai menempatkan sukarelawan-sukarelawan itu di garis terdepan sehingga nanti ada kesinambungan pasukan bertempurnya. Kami sudah susun semuanya,” kata Moeldoko.
Mantan Panglima TNI itu menegaskan, kekuatan sukarelawan Jokowi-Ma’ruf tak perlu diragukan lagi. Tidak hanya solid, sukarelawan juga memiliki semangat untuk berkampanye mengenalkan sosok Jokowi-Ma’ruf beserta prestasi dan program kerja dari pintu ke pintu.
Tak hanya itu, Jokowi-Ma’ruf juga memiliki pendukung loyal yang selama ini memilih diam. Mereka adalah kaum terpelajar yang beberapa waktu belakangan mendeklarasikan dukungan dengan mengatasnamakan alumni perguruan tinggi dan sekolah menengah atas. TKN menganggap para pendukung loyal itu sebagai mesin penggerak baru yang bisa disinergikan dengan parpol atau sukarelawan Jokowi-Ma’ruf.
Dengan banyaknya dukungan, Moeldoko meyakini, elektabilitas pasangan nomor urut 1 akan terus terdongkrak. Sebab, para pendukung loyal itu pun rela berjuang untuk memenangkan Jokowi-Ma’ruf.