JAKARTA, KOMPAS — Kepolisian akan menyiapkan 2.000 personel gabungan yang terdiri dari pihak kepolisian, Tentara Nasional Indonesia, dan petugas dari pemerintah daerah untuk menjaga keamanan pada saat debat kedua calon presiden. Sistem pengamanan akan dibagi menjadi tiga lapis.
Saat dikonfirmasi, Kamis (14/2/2019), di Jakarta, Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, pengamanan debat akan difokuskan pada lapisan satu atau di sekitar lokasi debat.
”Di ring (lapisan) pertama ada Pasukan Pengaman Presiden, lalu di ring kedua ada TNI dan Polri. Sementara di ring tiga atau di luar lokasi debat ada Korps Lalu Lintas (Korlantas) yang akan mengatur jalan masuk dan keluar kendaraan menuju lokasi debat,” kata Argo.
Sementara itu, pengamanan debat capres-cawapres pertama pada 17 Januari 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, yang lalu melibatkan 2.526 personel gabungan. Pengamanan itu dibagi dalam empat lapis.
Pada ring pertama ada Paspampres, ring kedua ada Paspampres, TNI, dan Polri, ring ketiga dijaga Polri dan ring keempat dijaga oleh gabungan antara TNI, Polri, dan aparatur pemerintah daerah. Pada ring keempat, personel gabungan menyiapkan jalur-jalur yang akan dilalui oleh pejabat penting serta jalur evakuasi apabila terjadi bencana ataupun konflik.
Argo mengungkapkan adanya kemungkinan rekayasa lalu lintas saat sebelum, selama, dan setelah debat capres kedua berlangsung. Ada tiga kemungkinan rekayasa lalu lintas yang akan dipakai pada malam debat kedua calon presiden di Hotel Sultan, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, 17 Februari 2019.
”Kemungkinan rekayasa lalu lintas yang akan diberlakukan antara lain penutupan jalan, pengalihan arus, dan buka tutup jalan. Itu semua nanti tergantung dari diskresi yang dilakukan oleh Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya saat hari-H,” ucap Argo.