logo Kompas.id
UtamaEnergi Terbarukan Kebutuhan...
Iklan

Energi Terbarukan Kebutuhan bagi Indonesia

Oleh
ICHWAN SUSANTO
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/haTDANCCgrl-TcIzJXVHpo0YsqU=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F02%2F20190203_KINCIR-ANGIN_D_web_1549187044.jpg
KOMPAS/IWAN SETIYAWAN

Kincir-kincir angin berjajar milik Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo-1 di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Sabtu (2/2/2019). PLTB berkapasitas 72 MW ini menjadi PLTB terbesar kedua di Indonesia setelah PLTB Sidrap yang berkapasitas 75 MW. Ada 20 kincir angin yang terpasang di PLTB ini. Beroperasinya PLTB ini akan memperkuat pasokan listrik di Sulawesi Selatan. Pemerintah akan terus mendorong investasi sumber energi terbarukan dengan memanfaatkan potensi alam Indonesia.

JAKARTA, KOMPAS – Peralihan dari penggunaan energi kotor fosil menuju energi terbarukan menjadi kebutuhan bagi ketahanan dan kemandirian energi Indonesia. Pengambil kebijakan perlu menarasikan pondasi pembangunan Indonesia ke depan apabila harus dihadapkan pada impor bahan bakar minyak maupun batubara apabila cadangan tambang di Indonesia habis.

Cadangan sumber daya energi Indonesia semakin menipis di tengah menurunnya eksplorasi, pencadangan, dan investasi hulu. Dalam diskusi Publish What You Pay Indonesia, Rabu (13/2/2019), ditunjukkan cadangan terbukti atau proven reserve minyak bumi diperkirakan akan habis kurang dari 10 tahun dan batubara hanya tersedia sampai kurang dari 28 tahun sementara gas bumi diproduksi hingga 43 tahun mendatang.

Editor:
yovitaarika
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000