Iran Salahkan Amerika atas Serangan Bom Bunuh Diri
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·2 menit baca
DUBAI, KAMIS - Presiden Iran Hassan Rouhani menyalahkan Amerika Serikat dan mitra regionalnya atas bom bunuh diri yang terjadi di bagian tenggara negara tersebut. Serangan itu menewaskan 27 anggota Garda Revolusi.
“Kekerasan akan tetap menjadi “noda kotor” dalam catatan hitam para pendukung utama terorisme di Gedung Putih, Tel Aviv, dan agen regional mereka,” kata Rouhani, Kamis (14/2/2019).
Selain Israel, Rouhani tidak menyebut dengan jelas siapa mitra regional yang patut disalahkan.
Hari Rabu (13/2/2019), pembom bunuh diri mengendarai kendaraan yang penuh dengan peledak menyerang bus yang membawa pasukan Garda Revolusi di Provinsi Sistan-Baluchestan. Selain menelan korban jiwa, penyerangan itu juga melukai 13 orang lainnya.
Media di Iran menyebutkan, kelompok militan Jaish al Adl (Pasukan Keadilan) mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Jaish al Adl menuntut hak dan kondisi kehidupan yang lebih baik bagi etnik minoritas Baluchis. Sejak terbentuk tahun 2012 kelompok ini telah melancarkan beberapa serangan serangan terhadap pasukan Pakistan di perbatasan.
Mayoritas muslim Iran tidak mengakui Israel yang merupakan mitra utama AS di kawasan. Di masa lalu, Teheran menuduh rival utamanya di kawasan, yaitu Arab Saudi, mendukung kelompok milisi menyerang pasukan Iran. Riyadh menyangkal tuduhan ini.
Mengulangi peringatan yang dilontarkan oleh komandan Garda Revolusi, Rouhani mengatakan, Iran bertekad membawa keadilan pada mereka yang melakukan penyerangan keji terhadap Garda Revolusi.(REUTERS)