JAKARTA, KOMPAS – Kedua calon presiden akan menjadikan isu infrastruktur sebagai fokus utama dalam penyampaian program kerja pada debat presidensial kedua, Minggu (17/2/2019). Calon presiden petahana Joko Widodo akan menyampaikan berbagai capaian di bidang infrastruktur serta rencana pengembangan bidang itu di lima tahun mendatang, sedangkan Prabowo Subianto akan mengevaluasi kebijakan itu dengan mengedepankan pembangunan infrastruktur dasar bagi masyarakat.
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Ace Hasan Syadzily menuturkan, bidang infrastruktur merupakan capaian yang paling dirasakan dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo. Pembangunan infrastruktur, seperti jalan tol, bendungan, irigasi, bandara, hingga sarana dan prasarana pendidikan, dan kesehatan, telah dilaksanakan dengan baik oleh Presiden selama lima tahun terakhir.
“Oleh karena itu, Presiden Jokowi akan meneruskan program infrastruktur strategis nasional, terutama infrastruktur dasar untuk pendidikan, kesehatan, pertanian, serta infrastruktur yang mendorong ke arah pencapaian maksimal industri 4.0,” ujar Ace, Rabu (17/2/2019), di Jakarta.
Sementara itu, Prabowo Subianto juga akan mengedepankan infrastruktur dasar yang dapat langsung dirasakan oleh masyarakat. Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyatakan, infrastruktur dasar atau primer yang dimaksud, di antaranya, penyediaan air bersih yang cukup, perumahan rakyat, dan jembatan di wilayah pedalaman. Intinya, lanjut Dahnil, program infrastruktur Prabowo tidak akan misprioritas.
“Saya kira yang paling mencolok saat ini adalah pembangunan infrastruktur yang misprioritas dan inefisiensi. Misalnya, tol yang terlalu mahal dan tidak tepat, yang justru menyebabkan ongkos ekonomi tinggi pada logistik karena ongkos tol yang terlalu mahal, kemudian kualitas jalan tol yang juga sangat rendah,” kata Dahnil.
Selain infrastruktur, debat presidensial kedua akan bertemakan bidang energi, pangan, sumber daya alam, dan lingkungan. Berbeda dengan debat pertama yang menampilkan kedua pasangan capres-cawapres, debat kedua hanya melibatkan capres.
Sebelum menyampaikan program kerja di debat presidensial, Dahnil mengungkapkan, Prabowo akan memberikan pidato politik secara komprehensif mengenai tema debat kedua itu di hadapan kader partai pendukung dan simpatisan di Semarang, Jawa Tengah, 15 Februari.
“Tujuannya, agar publik lebih detail mengetahui agenda pembangunan bidang pangan, infrastruktur, energi, dan lingkungan hidup,” tuturnya.
Terkait tema di bidang lain, Ace menjelaskan, Jokowi akan menjabarkan rencana menjadikan sektor energi dan pangan sebagai program industri prioritas nasional. Sektor energi akan disinkronkan dengan kebutuhan lapangan kerja dan kemandirian ekonomi dengan pemanfaatan energi fosil yang dipadukan dengan pengembangan energi baru terbarukan yang berbasis potensi domestik. Sementara itu, di bidang pangan, Presiden Jokowi akan menekankan kesejahteraan petani melalui legalisasi perkebunan rakyat, peningkatan produksi, dan konsolidasi kelompok tani yang berorientasi produktif.
“Pak Jokowi sangat sadar bahwa lingkungan adalah syarat bagi setiap kehidupan, sehingga pemerintah dan masyarakat harus bersahabat dengan alam, menjaga keberlanjutan lingkungan, sehingga hidup manusia bisa terus berlangsung. Untuk itu, upaya mitigasi lingkungan, penguatan penegakan hukum bagi perusak lingkungan, dan budaya sadar lingkungan akan ditingkatkan,” katanya.
Sementara itu, juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Ferry Juliantono menjelaskan, Prabowo akan fokus mendorong kemandirian nasional di bidang energi dan pangan. Untuk sektor energi, Prabowo akan menyampaikan langkah-langkah untuk mendorong produktivitas dan nilai tambah, termasuk perintisan energi terbarukan yang mampu mendorong industri nasional dan lapangan kerja. Lalu, di sektor pangan, industri pertanian akan lebih berpihak pada petani lokal agar impor produk pangan dapat dikurangi.