JAKARTA, KOMPAS - Pemerintah terus menggenjot industri pariwisata Tanah Air. Tak hanya meningkatkan target kunjungan wisatawan mancanegara menjadi 20 juta orang di tahun 2019, pemerintah juga menargetkan sumbangan devisa dari sektor pariwisata bisa mencapai 20 miliar dollar AS.
Untuk dapat merealisasikan target tersebut, pemerintah menyusun sejumlah strategi pengembangan sektor pariwisata serta melakukan evaluasi secara rutin. Evaluasi terakhir dilakukan pada rapat yang dipimpin langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu (13/2/2019) pagi.
Hadir dalam rapat tertutup itu Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Pariwasata Arief Yahya, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimujono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro, dan lainnya.
Seusai rapat, Menpar Arief Yahya menjelaskan, rapat digelar untuk mengevaluasi perkembangan empat dari sepuluh destinasi wisata baru atau yang lebih dikenal dengan 10 Bali Baru. Keempat destinasi unggulan utama itu adalah Candi Borobudur (Jawa Tengah), Danau Toba (Sumatera Utara), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), dan Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur).
Evaluasi salah satunya dilakukan untuk mendongkrak kunjungan wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara atau asing. Sebab tahun ini pemerintah menaikkan target kunjungan wisatawan mancanegara dari 17 juta menjadi 20 juta orang. Dari kunjungan wisatawan asing itu diharapkan devisa negara yang masuk dari sektor pariwisata mencapai 20 miliar dollar AS.
"Tadi Pak Wapres menanyakan satu-satu (perkembangan dan persoalan yang masih dihadapi)," ujar Arief.
Dijelaskan, dari empat destinasi unggulan utama itu Borobudur dinilai sebagai destinasi terkritis, karena masih minimnya kunjungan wisatawan asing. Sepanjang tahun 2018, jumlah wisatawan mancanegara yang mengunjungi Borobudur hanya sebanyak 250.000 orang. Jumlah tersebut 10 kali lebih kecil dibanding kunjungan wisatawan asing ke destinasi serupa di Kamboja, yakni Angkor Wat, yang mencapai 2,5 juta per tahun.
Dalam rapat itu diketahui, masih terdapat sejumlah kendala yang membuat pemerintah kesulitan meningkatkan kunjungan wisata ke Borobudur. Diantaranya kapasitas Bandar Udara Adi Sucipto di Yogyakarta yang masih terbatas serta akses jalan dari Bandara ke Borobudur yang masih relatif sempit. Menurut Arif, kapasitas Bandara Adi Sucipto hanya 1,5 juta orang, sementara bebannya mencapai 6 juta orang.
Karena itu rapat menyepakati untuk mempercepat penyelesaian pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta di Kulonprogo. Menteri BUMN Rini Soemarno menegaskan, pembangunan New Yogyakarta International Airport ditargetkan selesai paling lambat pada bulan April 2019.
“Insyaallah, April ini kita mulai buka sebagian untuk (penerbangan) internasional. Jadi harapannya, wisatawan yang akan ke Borobudur bisa lebih cepat sampai,” kata Rini.
Tak hanya itu, rapat juga menyepakati untuk mempercepat pembangunan pelabuhan baru di Labuan Bajo. "Kami harapkan tahun 2019 ini sudah mempunyai marina baru, hotel baru. Dengan itu kita yakini pertumbuhan wisatawan ke Labuan Bajo akan meningkat," tutur Arief menambahkan.
Sementara itu untuk mendorong peningkatan kunjungan wisatawan ke Mandalika, pemerintah akan membangun Sirkuit MotoGP. Pembangunan sirkuit itu ditargetkan selesai pada tahun 2020.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.