JAKARTA, KOMPAS – Menjelang 50 tahun kehadirannya di Indonesia, produsen kendaraan bermotor, Suzuki, terus meningkatkan perannya dalam industri otomotif nasional. Tidak hanya memproduksi mobil dan sepeda motor, pelayanan dalam berbagai bentuk juga disediakan di seluruh provinsi Indonesia.
Hal ini terungkap saat kunjungan Suzuki ke Redaksi Kompas di Menara Kompas, Jakarta, Kamis (14/2/2019), yang dihadiri General Manager Strategic Planning Department Ryohei Uchiki, Deputy Managing Director Setiawan Surya, dan Sales Director Makmur beserta jajarannya.
Tahun 2020 akan menjadi setengah abad Suzuki beroperasi di Indoensia. Hingga kini, Suzuki telah memiliki 330 dealer mobil dan sepeda motor di 34 provinsi di Indonesia. Sekitar 160 di antaranya berada di Jakarta.
“Kebetulan, cakupan wilayah kami paling luas dibandingkan kompetitor-kompetitor kami. Memang belum semua kabupaten karena ada beberapa yang belum siap secara ekonomis. Kami hanya buka sales point,” kata Makmur.
Setiawan menambahkan, Suzuki tidak hanya bisa menjual mobil, tetapi juga layanan. Karena itu, ratusan dealer yang tersebar di seluruh Indonesia juga disertai layanan perawatan berkala.
Pabrik Suzuki di Indonesia juga menjadi pemasok komponen mobil ke beberapa negara di Asia, seperti India. “Biar tidak investasi berlebihan, kami fokuskan pembuatan komponen di Indonesia. Pengirimannya lewat jalur laut,” kata Setiawan.
Catatan Kompas, 23 Oktober 2018, pabrik Suzuki di Indonesia telah mempekerjakan 6.300 orang dengan nilai kumulatif investasi sebesar Rp 18,4 triliun. Pabrik Suzuki di Kabupaten Bekasi dan Jakarta menjadi yang terbesar ketiga setelah India dan Jepang.
Selama beroperasi di Indonesia, Suzuki telah memproduksi 11 juta sepeda motor dan 2,5 juta mobil. Adapun nilai ekspor pada 2017 mencapai Rp 7,8 triliun. Sebagian dari ekspor itu merupakan 478.351 unit mobil utuh dan kendaraan dalam wujud terurai, serta 699.481 sepeda motor.
Kedekatan
Di tengah peningkatan jumlah produksi, Suzuki terus mencoba menjaga kedekatan dengan pelanggannya. Contohnya, dengan mengadakan kompetisi mobil Suzuki jadul (jaman dulu) seperti Suzuki Carry. Kompetisi itu akan diadakan pada April 2019. Pemilik mobil dengan kondisi yang paling baik dengan surat-surat yang lengkap akan menjadi pemenang.
“Kami juga akan luncurkan Ertiga GX dengan panel-panel yang semakin digital. Ini hasil dari aspirasi para pengguna yang kami jaring melalui media sosial dan juga klub pengguna Ertiga,” kata Makmur.
Sementara itu, di Makassar, Sulawesi Selatan, pemerintah kota telah memiliki 50 unit Suzuki APV yang digunakan sebagai ambulans. Menurut Makmur dan Setiawan, APV memang kerap dijadikan ambulans dengan melepas kursi-kursi di bagian belakang mobil.
Dari segi keamanan, mobil-mobil Suzuki mulai dilengkapi dengan airbag tidak hanya di bagian depan sopir dan penumpang, tetapi juga bagian samping. “Ini mesti kita edukasikan kepada masyarakat, agar masyarakat bisa memilih kendaraan yang aman, bukan karena brand terkenal saja,” kata Makmur. (KRISTIAN OKA PRASETYADI)