Para perunding dari fraksi Demokrat dan Republik mengejar batas akhir pengesahan RAPBN. Jika lewat, pemerintah federal AS kembali harus berhenti beroperasi.
WASHINGTON, KAMIS— Kongres Amerika Serikat akhirnya merampungkan rancangan APBN 2019. Kongres berharap Presiden AS Donald Trump menerima rancangan APBN itu.
Para perunding fraksi Demokrat dan Republik merampungkan pembahasan pada Rabu (13/2/2019) malam waktu Washington atau Kamis pagi WIB. Kongres AS punya waktu hingga Kamis tengah malam waktu Washington untuk mengesahkan RAPBN menjadi undang-undang APBN.
Jika tidak disahkan, operasionalisasi pemerintah federal AS akan kembali terhenti seperti pada 22 Desember 2018 hingga 25 Januari 2019. Jika disetujui, akan tersedia dana untuk membiayai pemerintah federal hingga 30 September 2019 atau akhir tahun anggaran pada setiap tahun.
Dalam versi akhir RUU APBN, tetap tidak ada anggaran pagar perbatasan AS-Meksiko sebesar yang diminta Trump, yakni 5,7 miliar dollar AS. Kongres hanya menyediakan anggaran 1,37 miliar dollar AS.
Anggaran pagar perbatasan menjadi pemicu utama RAPBN gagal disahkan pada Desember 2018. Kala itu, Trump, yang pada pemilihan presiden 2016 dicalonkan oleh Republik, menolak mengesahkan RUU APBN yang tidak menyediakan anggaran pagar 5,7 miliar dollar AS. ”Kesepakatan ini menolak mendanai (proyek) pagar perbatasan Presiden Trump dan sejumlah kebijakan untuk membuat sistem imigrasi kita lebih manusiawi,” kata Ketua Badan Anggaran DPR AS sekaligus politisi Demokrat, Nita Lowey, soal kesepakatan akhir antara Demokrat dan Republik.
Republik yakin
Meski tidak ada anggaran pagar, para politisi Republik yakin Trump akan menandatangani RUU APBN. Sementara Ketua Badan Anggaran Senat AS Richard Shelby mengatakan kepada Trump bahwa anggaran di APBN adalah ”uang muka” untuk proyek pagar.
Senator Republik yang kerap berhubungan dengan Gedung Putih, Lindsey Graham, mengatakan, Trump cenderung setuju. Akan tetapi, ia juga menyebut Trump akan mencari pos anggaran lain untuk mendanai pembangunan pagar perbatasan.
Bahkan, Trump disebut cenderung berniat menyatakan keadaan darurat demi mendapatkan dana pembangunan pagar perbatasan. Keadaan darurat yang dimaksud Trump adalah arus imigran ilegal dan penyelundupan narkotika yang masuk AS gara-gara tidak ada pagar perbatasan. Karena itu, Trump ingin ada pagar perbatasan.
Langkah itu tidak mudah dilakukan. Sebab, butuh persetujuan pengadilan dan parlemen sebelum keadaan darurat diberlakukan.
Meski para politisi Republik yakin, Trump belum menyatakan secara jelas sikapnya soal RAPBN. Ia menyatakan akan melihat dulu versi akhir RAPBN sebelum menandatangani RUU. Trump punya waktu hingga Kamis malam untuk mempelajari versi akhir RAPBN 2019.
Memang Trump menunjukkan sikap lebih lunak kali ini. Ia menyatakan tidak ingin pemerintah federal kembali berhenti beroperasi. Penghentian itu dinyatakan sebagai hal pahit bagi AS. (AFP/REUTERS/RAZ)