Presiden Amerika Serikat Donald Trump menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden China Xi Jinping di sela-sela pertemuan puncak G-20 pada Sabtu (1/12/2018) di Buenos Aires, Argentina.
Dunia menantikan hasil negosiasi Amerika Serikat dengan China di Beijing. Keberhasilan kedua belah pihak mencapai kesepakatan akan mengakhiri perselisihan dagang.
BEIJING, KAMIS —Negosiator Amerika Serikat dan China, Kamis (14/2/2019), di Beijing, memulai pembicaraan tingkat tinggi yang dijadwalkan berlangsung dua hari. Dalam pertemuan, Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin bertemu Wakil PM China Liu He.
Kemarin, bursa saham berada di bawah tekanan karena pelaku pasar menunggu dengan cemas hasil pertemuan di Beijing. Bursa-bursa Eropa, yang sebelumnya naik, tergelincir ke zona merah, sore hari.
Wall Street juga dibuka lebih rendah pada awal perdagangan. Bursa Hong Kong, kemarin, turun 0,3 persen dari level penutupan tertinggi dalam enam bulan terakhir. Indeks Shanghai juga turun 0,1 persen.
Dalam pertemuan, Washington berkeras mewujudkan targetnya sejak awal. ”Kami tak sabar melakukan pembicaraan hari ini,” kata Mnuchin ketika meninggalkan hotel menuju tempat pertemuan.
Kedua negara mengatakan terjadi kemajuan besar dalam pembicaraan bulan lalu di Washington. Namun, masih ada jurang pemisah cukup lebar dalam sejumlah isu.
AS menuntut perubahan besar terhadap praktik perdagangan China yang dinilai Washington tidak adil. Praktik itu, antara lain, pencurian teknologi dan kekayaan intelektual. Ada pula tuduhan China menghambat perusahaan asing di pasar domestiknya.
Beijing menawarkan untuk meningkatkan pembelian produk AS. Namun, China diperkirakan menolak permintaan untuk mengubah kebijakan industrinya, seperti memangkas subsidi.
Presiden AS Donald Trump memberlakukan tarif ratusan miliar dollar AS atas produk China tahun lalu dan mengancam memberlakukan hal serupa atas lebih banyak barang dari negara itu. Namun, Desember, Trump menunda rencana kenaikan tarif impor lebih lanjut hingga 1 Maret untuk memberi ruang negosiasi.
Pekan ini, Trump mengindikasikan AS terbuka untuk memperpanjang ”gencatan senjata”. ”Berdasarkan sinyal positif dari negosiasi AS-China, kenaikan tarif lebih lanjut mungkin ditangguhkan,” ujar Louis Kuijs dari Oxford Economics.
Sementara itu, berdasarkan data dari China, surplus perdagangannya dengan AS menipis pada Januari menjadi 27,3 miliar dollar AS, sedangkan impor produk AS yang dilakukan China turun 41 persen pada Januari, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Pada 2018, total surplus yang dinikmati China mencapai rekor 323,3 miliar dollar AS.
Impor China turun bulan ini. Hal ini menunjukkan permintaan yang lemah, di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi. Adapun nilai ekspor China ke seluruh dunia, termasuk AS, naik 9,1 persen pada Januari, berbalik setelah turun pada Desember.
”Data ekspor Januari itu mungkin didorong beberapa pengaturan ulang rantai pasokan di tingkat regional seiring berlangsungnya sengketa perdagangan China-AS,” kata Betty Wang, ekonom bank ANZ.(AP/AFP/REUTERS/ATO/BEN)
