Untuk pertama kalinya, Nikola Vucevic, pemain Orlando Magic, terpilih masuk ke dalam tim NBA All Star. Menepis masih adanya keraguan akan kemampuannya, Vucevic menunjukkannya saat Magic menaklukkan Charlotte Hornets, Jumat (15/2/2019) pagi WIB.
Oleh
korano nicolash lms
·2 menit baca
CHARLOTTE, KAMIS — Untuk pertama kalinya, Nikola Vucevic, pemain Orlando Magic, terpilih masuk ke dalam tim NBA All Star. Menepis masih adanya keraguan akan kemampuannya, Vucevic menunjukkannya saat Magic menaklukkan Charlotte Hornets di Spectrum Center, Charlotte, Carolina Utara, tempat laga NBA All Star musim ini akan digelar, Minggu (17/2/2019).
Dalam laga yang digelar, Jumat (15/2/2019) pagi WIB, Magic mengalahkan Hornets dengan skor meyakinkan, 127-89.
Padahal, Spectrum Center merupakan markas dari Hornets. Dan sudah lama Magic tidak menang atas Hornets di Spectrum Center. Kemenangan terakhir terjadi sekitar empat tahun lalu, persisnya 16 Desember 2015.
Vucevic bermain gemilang dengan menyumbangkan double-double, yaitu 17 poin dan 11 rebound. Selain itu, dia melahirkan 4 asis, 1 steal, dan 1 blok.
Kontribusi signifikan dari pemain berkewarganegaraan Montenegro ini menjadi pembuktian bahwa dirinya memang layak masuk tim NBA All Star. Untuk diketahui, masuk dalam tim tersebut menjadi yang pertama bagi Vucevic.
Permainannya yang gemilang di hadapan publik di Spectrum Center, tempat laga NBA All Star akan digelar, sekaligus untuk membuktikan kepada publik Spectrum Center yang kemungkinan akan menonton pula laga NBA All Star.
Charlotte Hornets—yang posisinya di Wilayah Timur NBA di peringkat ke-7 atau lebih tinggi dari Magic di peringkat ke-10—justru dibuat tidak berkutik oleh Magic menyusul buruknya penampilan pemain kunci mereka, Kemba Walker.
Pengatur permainan Hornets itu hanya bisa mencetak 10 angka, 3 asis, 2 rebound, dan 2 steal. Berulang kali lemparannya gagal berbuah poin. Dari 20 kali lemparan, hanya empat yang berbuah poin. Kemudian dari tujuh lemparan tiga angka, tidak satu pun yang berhasil. Sementara dari tiga kesempatan lemparan bebas, hanya dua yang menjadi poin.
Buruknya penampilan Kemba itu turut membuat field goal Hornets hanya 35,1 persen. Dari 94 lemparan, hanya 33 lemparan yang berbuah poin.
Sementara field goal Magic bisa mencapai 52,2 persen. Pasalnya dari 92 lemparan, 48 di antaranya berhasil berbuah poin. (AP/ESPN)