Atasi Kesulitan Air, Badan Geologi Bangun Sumur Bor di Gunung Kidul
Oleh
Haris Firdaus
·4 menit baca
WONOSARI, KOMPAS – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membangun sejumlah sumur bor di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, untuk membantu mengatasi masalah kesulitan air bersih yang dialami masyarakat di kabupaten itu. Sumur-sumur bor yang dibangun Badan Geologi Kementerian ESDM itu memiliki kedalaman 100 meter atau lebih agar mampu menjangkau sumber air yang ada di kedalaman tanah.
"Pada tahun 2018, di Kabupaten Gunung Kidul dibangun 11 unit sumur bor," kata Sekretaris Badan Geologi Kementerian ESDM Antonius Ratdomopurbo dalam acara Penyerahan Sumur Bor Air Bersih dan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya di Gunung Kidul, Sabtu (16/2/2019), di Desa Sumbergiri, Kecamatan Ponjong, Gunung Kidul.
Pada tahun 2018, di Kabupaten Gunung Kidul dibangun 11 unit sumur bor
Ratdomopurbo menuturkan, sebanyak 11 sumur bor di Gunung Kidul itu dibangun di 11 desa yang tersebar di enam kecamatan di Gunung Kidul. Total kapasitas sumur-sumur bor di Gunung Kidul itu mencapai 479.300 meter kubik per tahun dan diperkirakan bisa memenuhi kebutuhan air bersih 21.888 jiwa. Setiap sumur bor itu dilengkapi dengan pompa untuk menaikkan air, genset untuk menyalakan pompa, serta bak penampung air dengan kapasitas 5.000 liter.
Salah satu sumur bor yang dibangun Badan Geologi Kementerian ESDM di Gunung Kidul itu berlokasi di Desa Sumbergiri. Sumur bor di Sumbergiri itu memiliki kedalaman 125 meter dan debit mencapai 2,5 liter per detik. "Sumur bor di Sumbergiri ini debitnya mencapai 2,5 liter per detik. Ini terbesar yang ada di Gunung Kidul," ujar Ratdomopurbo.
Selain di Gunung Kidul, Badan Geologi Kementerian ESDM juga membangun banyak sumur bor di berbagai daerah lain di Indonesia. Ratdomopurbo memaparkan, hingga akhir tahun 2018, Badan Geologi Kementerian ESDM telah membangun 2.288 sumur bor di 312 kabupaten yang ada di 33 provinsi di Indonesia. Total kapasitas sumur bor yang telah dibangun itu mencapai 144 juta meter kubik per tahun dan bisa melayani sekitar 6,6 juta jiwa.
Menurut Ratdomopurbo, pembangunan sumur bor terus dilakukan karena banyak daerah yang masih mengalami kesulitan air bersih. Dia menambahkan, hingga saat ini, pembangunan sumur-sumur bor tersebut dinilai efektif mengatasi kesulitan air bersih. Sebab, pembangunan sumur bor yang dibangun dengan kedalaman 100 meter atau lebih itu ternyata berhasil menemukan banyak sumber air baru untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Program penyediaan air bersih ini dirasakan efektif dan berhasil membantu mengatasi persoalan pemenuhan kebutuhan air bersih di daerah sulit air. Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya meningkatkan anggaran untuk program ini agar dibangun lebih banyak sumur bor dalam di seluruh wilayah Indonesia yang masih kesulitan air bersih," ungkap Ratdomopurbo.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Gunung Kidul Sri Suhartanta mengatakan, sampai saat ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Kidul masih terus bekerja keras untuk mengatasi masalah kesulitan air bersih yang dialami sebagian masyarakat di wilayah tersebut. Oleh karena itu, Pemkab Gunung Kidul menyambut baik program pembangunan sumur bor yang dilakukan Badan Geologi Kementerian ESDM karena bisa membantu mengatasi masalah kesulitan air bersih.
"Pembangunan sumur bor menjadi solusi yang tepat dan sangat ditunggu-tunggu masyarakat dalam mengatasi masalah ketersediaan air bersih yang dialami oleh masyarakat," kata Suhartanta.
Sementara itu, Anggota Komisi VII DPR Agus Sulistiyono meminta masyarakat benar-benar merawat dan menjaga sumur bor yang telah dibangun di Badan Geologi Kementerian ESDM. Hal ini penting agar sumur bor tersebut bisa benar-benar memenuhi ketersediaan air bersih masyarakat.
Pembangunan sumur bor menjadi solusi yang tepat dan sangat ditunggu-tunggu masyarakat dalam mengatasi masalah ketersediaan air bersih yang dialami oleh masyarakat
"Tolong sumur bor ini manfaatkan sebaik-baiknya. Jangan sampai program yang sungguh sangat baik ini berhenti di tengah jalan dan tidak bisa terawat," ujar anggota DPR dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa itu.
Kepala Desa Sumbergiri, Suharjono, mengatakan, sebagian wilayah desa tersebut memang kerap mengalami kesulitan air bersih, terutama pada musim kemarau. Oleh karena itu, pembangunan sumur bor tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat Sumbergiri. Namun, Suharjono juga berharap, Badan Geologi Kementerian ESDM bisa membangun dua sumur bor lagi di Sumbergiri agar masalah kesulitan air bersih di desa itu benar-benar bisa teratasi.