Deklarasi Damai Solo Jangan Sekadar Ditandatangani
Oleh
ERWIN EDHI PRASETYA
·3 menit baca
SOLO, KOMPAS – Partai-partai politik peserta Pemilu 2019 dan tim kampanye pemenangan calon presiden-wakil presiden pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto–Sandiaga Uno di Solo, Jawa Tengah berjanji melaksanakan kampanye pemilu yang aman tertib, damai, berintegritas tanpa hoaks dan politisasi SARA, dan tanpa politik uang.
Selain itu, juga berjanji tidak saling menyerang pribadi antar-peserta pemilu 2019 serta mampu mengendalikan masa pendukung. Yang terpenting, deklarasi tersebut jangan sekadar ditandatangani.
Janji itu disampaikan bersama dalam Deklarasi Damai Pemilu 2019 di Solo, Jawa Tengah, Jumat (15/2/2019) malam. Pimpinan partai politik peserta pemilu 2019 di Solo serta perwakilan tim kampanye pemenangan calon presiden dan wakil presiden bersama-sama membacakan enam poin isi Deklarasi Damai Pemilu 2019.
Deklarasi itu, antara lain juga berisi janji peserta kampanye mempertahankan dan menjaga kondisi keamanan Kota Solo. Deklarasi yang diinisiasi Kepolisian Resor Kota Solo ini selain dihadiri pimpinan parpol di Solo dan perwakilan tim kampanye pemenangan calon presiden-wakil presiden Kota Solo juga dihadiri Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, Kapolresta Solo Komisaris Besar Ribut Hari Wibowo, Ketua Komisi Pemilihan Umum Solo Nurul Sutarti, Ketua Badan Pengawas Pemilu Solo Budi Wahyono, dan Komandan Kodim 0735/Surakarta Letkol Inf Ali Akhwan.
“Saya mengajak semua pihak untuk menjaga Kota Solo. Apapun yang terjadi Kota Solo harus aman, nyaman, damai dan kondusif,” kata Ribut.
Ribut mengatakan, setelah deklarasi akan ditindaklanjuti dengan pembentukan forum pemilu damai. Forum ini diharapkan bisa menjadi sarana untuk berkomunikasi dan membina silaturahmi semua pihak. “Jangan hanya karena lima tahun (pemilu) kita pecah, cost recovery-nya terlalu berat nanti,” ujarnya.
Rudyatmo mengajak ketua-ketua parpol di Solo, para calon anggota legislatif, serta tim kampanye pemenangan capres-cawapres di Solo bersama-sama menjaga Solo tetap dalam kondisi yang aman, damai dan nyaman. Pemilihan presiden-wakil presiden, pemilu legislatif, pemilihan wali kota dan gubernur telah berkali-kali digelar dengan damai sehingga pemilu 2019 juga diharapkan berlangsung dengan damai. “Kita sudah terbiasa berkompetisi. Menang kalah bukan tujuan, namun yang utama adalah persaudaraan,” katanya.
Rudy mengingatkan, deklarasi pemilu damai jangan sekadar ditandatangani kemudian dilupakan. Deklarasi ini harus disertai dengan tindakan konkrit, seperti tidak saling mengejek dan menjelekan. Apalagi, Solo selama ini dikenal sebagi kota yang masyarakatnya sopan, ramah dan saling menghormati.
Di tempat terpisah , Komandan Korem 074/Warastratama Kolonel Inf Rafael Granada Baay di Solo menyatakan, TNI bersama Polri siap mengawal pelaksanaan pilpres dan pileg di Solo dan kabupaten sekitar. Pihaknya juga mengajak pers bersama-sama menangkal penyebaran hoaks yang meresahkan masyarakat. Hal ini untuk mengindari upaya adu domba masyarakat akibat hoaks serta untuk menjaga Solo tetap damai dan tenteram.