logo Kompas.id
UtamaMenunda Pemilihan ”Peludah...
Iklan

Menunda Pemilihan ”Peludah Api”

Oleh
Budiman Tanuredjo
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/fHFHae5f1yHfIHTGHE3jWZwgsFI=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F02%2F20190207_ENGLISH-TAJUK_A_web_1549548243.jpg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Tim panel ahli seleksi calon Hakim Konstitusi (dari kiri ke kanan) Guru Besar Hukum Pidana Universitas Gadjah Mada Eddy OS Hiariej, mantan Hakim Konstitusi Maria Farida dan mantan Wakil Ketua MK Harjono saat uji layak dan kepatutan calon Hakim Konstitusi di Komisi III DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (7/2/2019). Uji kelayakan dan kepatutan untuk seleksi dua hakim konstitusi tersebut diikuti oleh sebelas calon hakim konstitusi.

Seleksi pengganti dua hakim konstitusi sepi dari publikasi, tenggelam oleh hiruk-pikuk pemilihan presiden pada 17 April 2019. Tak banyak wacana di media soal seleksi ini.

Guru Besar (Emeritus) Prof Dr Satjipto Rahardjo SH dalam artikelnya di Kompas, 5 Januari 2009, mengonstruksikan, ludah sembilan hakim konstitusi itu ibarat mengeluarkan api atau dalam bahasa Jawa disebut ”idu geni”. Kekuasaan sembilan hakim itu luar biasa. Saat mereka memutus: 260 juta rakyat Indonesia harus tunduk. Patuh. Tidak ada jalan untuk melawan. Putusannya final dan mengikat!

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000