Presiden Jokowi Bahas Riset dengan Pendiri Bukalapak
Oleh
Laksana Agung Saputra
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo mengundang CEO Bukalapak Achmad Zaky ke Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (16/2/2019). Dalam pertemuan tertutup sekitar dua jam itu, kedua belah pihak membicarakan tentang cuitan kontroversial Zaky sekaligus berdiskusi tentang pentingnya riset, inovasi, dan sumber daya manusia Indonesia yang unggul.
Zaky masuk Istana Merdeka sekitar pukul 09.00 seorang diri. Sebanyak tiga anggota stafnya menunggu di luar. Sementara Presiden didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki.
Seusai pertemuan, Zaky bersama Teten menjawab pertanyaan wartawan di halaman Istana Negara. ”Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden yang telah meluangkan waktunya untuk bertemu dan mengundang saya pribadi. Secara pribadi saya mengucapkan minta maaf kepada bapak dan meluruskan yang kemarin,” kata Zaky.
Selain permintaan maaf, Zaky melanjutkan, ia sekaligus mengklarifikasi cuitannya. Soal Presiden baru sebagaimana termasuk dalam cuitannya, yang dimaksud Zaky adalah presiden terpilih.
Adapun soal data riset dan pengembangan yang tak mutakhir tetapi disertakan dalam cuitannya, Zaky mengatakan, itu ia ambil dari Wikipedia.
”Saya pikir semangatnya. Saya belum dapat data terbaru. Memang masih simpang siur datanya. Tolong diambil semangatnya. Saya sebagai pelaku industri, anak muda Indonesia ingin, ingin sekali Indonesia itu fokus ke SDM gitu,lho. SDM yang berkualitas dengan riset dan teknologi,” kata Zaky.
Zaky mengingatkan, tantangan ke depan adalah perang kualitas SDM dan inovasi. ”Kalau tidak fokus di riset, nanti kita akan perang harga. Akan jadi negara yang kurang berkembang. Kalau fokus di inovasi, kita bisa jadi negara maju,” kata Zaky.
Dalam pertemuan dengan Presiden, menurut Zaky, ia menyampaikan apresiasi kepada pemerintah yang telah memiliki rancangan untuk membuat Indonesia maju. ”Jadi saya mengapresiasi sekali apa yang sudah dilakukan pemerintah. Dan, pemerintah sudah memiliki rencana untuk membuat Indonesia maju yang berbasiskan inovasi,” kata Zaky.
Saat ditanya tanggapan Presiden, Zaky mengatakan bahwa Presiden sangat memperhatikan kelangsungan e-commerce di Indonesia. ”Pak Presiden sampaikan bahwa jangan uninstall Bukalapak. Install Bukalapak. Karena karya Indonesia harus didukung. Itu, sih, yang tadi paling ingat yang disampaikan Bapak Presiden,” kata Zaky.
Presiden sangat memperhatikan kelangsungan e-commerce di Indonesia.
Sementara saat ditanya gerakan uninstall Bukalapak terhadap bisnis Bukapalak, Zaky enggan menjawab. ”Saya tidak bisa jawab,” katanya.
Di tempat yang sama, Teten mengatakan, Presiden memaafkan dan menasihati Zaky supaya lebih berhati-hati. Presiden juga sepakat dengan pentingnya riset dan pengembangan sebagaimana juga telah menjadi perhatian serius pemerintah selama ini.
”Presiden tidak marah. Bahkan beliau khawatir kalau ini terus berlanjut, uninstall terhadap Bukapalak akan mengganggu bisnis e-commerce di Indonesia,” kata Teten.
Menurut Teten, bersama dengan Gojek, Traveloka, dan Tokopedia, Bukapalak adalah unicorn kebanggaan Indonesia. Sebagai marketplace, keempatnya banyak digunakan oleh UMKM untuk memasarkan produk. Dengan demikian, jangan sampai kegaduhan yang terjadi dalam dua hari terakhir ini mengganggu bisnis e-commerce dalam negeri.
”Mudah-mudahan pertemuan antara Zaky dan Presiden Jokowi bisa menghentikan kegaduhan ini yang dalam tanda petik secara ekonomi tidak menguntungkan,” kata Teten.