Di tengah perlambatan ekonomi global, perbankan dalam negeri perlu semakin aktif berkreasi menjaga loyalitas para nasabah. Semakin loyal para pengguna jasa perbankan, maka semakin terbuka jalan bagi perbankan menggenjot kinerja bisnis mereka.
Untuk mencapainya, bank tak hanya bertransformasi ke dunia digital, tetapi justru membaurkan daring dan luring. Di satu sisi, bank memberikan pengalaman baru bertransaski secara digital. Di sisi lain, bank memberikan pengalaman langsung dan nyata, yaitu mengajak nasabahnya "kopi darat".
Salah satu formula yang digunakan PT Bank CIMB Niaga Tbk untuk meningkatkan loyalitas nasabah adalah melalui pameran dagang bertajuk “CIMB Niaga XTRA XPO” yang diselenggarakan 16-17 Februari di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang Selatan.
Sebelumnya, gelaran serupa pernah dibuat CIMB Niaga pada 2016 dan 2017. Lewat pameran dagang ini, nasabah CIMB Niaga dapat menggunakan Poin Xtra guna membeli ratusan produk untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup.
Nasabah ritel CIMB Niaga mendapatkan Poin Xtra ketika melakukan aktivitas keuangan seperti menabung, transaksi perbankan, transaksi kartu kredit, hingga membeli produk asuransi dana manajemen Kekayaan.
Transaksi itu dapat dilakukan baik secara daring mapun luring. Secara daring, nasabah dapat menggunakan aplikasi Go Mobile CIMB Niaga. Adapun secara luring, nasabah memperoleh Poin Xtra dari transaksi menggunakan kartu debit dan kredit.
Bank memberikan pengalaman baru bertransaski secara digital. Di sisi lain, bank juga memberikan pengalaman langsung dan nyata, yaitu mengajak nasabahnya "kopi darat".
Pada Sabtu pukul 08.30 WIB, para nasabah sudah mengantre di sekitar lokasi sebelum pembukaan pameran dagang yang berlangsung di Hall 10 ICE BSD. Antrean bahkan mengular hingga Hall 8 ICE BSD, yang jaraknya mencapai 250 meter dari lokasi “XTRA XPO”
Hal yang membuat pengunjung pameran membeludak adalah dalam pameran ini nilai Poin Xtra meningkat 50 kali lipat. Jika biasanya nilai 1 Poin Xtra setara Rp 10 naik, maka dalam pameran ini nilai 1 Poin Xtra setara Rp 500.
Direktur Consumer Banking CIMB Niaga Lani Darmawan mencontohkan, biasanya nilai 9.000 Poin Xtra setara dengan Rp 90.000, atau hanya cukup digunakan untuk membeli dua tiket studio bioskop. Sementara dalam pameran ini, nilai 9.000 Poin Xtra setara dengan Rp 4,5 juta.
“Nilai Poin Xtra untuk dua tiket bioskop, dalam pameran ini dapat digunakan membeli tiket PP Jakarta-Hongkong menggunakan maskapai Cathay Pacific Airways,” ujar Lani di sela pameran.
Tukar poin
Selain memenuhi kebutuhan perjalanan dan liburan para nasabah, Poin Xtra dapat digunakan untuk membeli gawai termutakhir, pembayaran uang muka kendaraan, hingga uang muka untuk hunian rumah. Promo-promo yang ada hanya berlaku selama pameran berlangsung dengan kuota terbatas.
Beragam tipe hunian dapat dipilih langsung di stan pengembang di antaranya Sinarmasland, Ciputra, Lavon II, Alam Sutera, Asya, Pollux Property, dan Summarecon Serpong. Adapun untuk segmentasi otomotif, terdapat sejumlah merk kendaraan seperti Mercedes-Benz, BMW, Lexus, Mazda, Mitsubishi, Toyota, dan Honda.
Lani berharap, beragam penawaran menarik dan pengalaman yang dihadirkan dalam pameran dagang kali ini dapat memberikan nilai tambah bagi Poin Xtra CIMB Niaga. Dengan terpenuhinya kebutuhan nasabah, diharapkan loyalitas nasabah bisa turut meningkat.
“Dalam pameran ini pengunjung juga dapat merasakan pengalaman bertransaksi cara baru sesuai era digital melalui transaksi contactless dan QR di merchant-merchant mitra usaha CIMB Niaga,” kata Lani
Salah seorang nasabah CIMB Niaga dan pengunjung pameran, Alya Aulia (31), rela mengantre di lokasi sejak pukul 05.00 WIB. Alya ingin mendapat kuota promo bunga nol persen hingga 6 tahun untuk membeli mobil idamannya.
Alya pun berhasil mendapat mobil incarannya dengan pembayaran uang muka menggunakan 55.000 Poin Xtra yang dia kumpulkan selama 5 tahun menjadi nasabah CIMB Niaga. “Lumayan karena tidak perlu mengeluarkan uang lagi untuk DP,” ujarnya.
Momentum perlambatan ekonomi seharusnya tidak menjadi batu sandungan bagi perbankan untuk menggenjot penjualan produk mereka.
Pengamat Perbankan Paul Sutaryo mengatakan, melalui berbagai racikan inovasi, momentum perlambatan ekonomi seharusnya tidak menjadi batu sandungan bagi perbankan untuk menggenjot penjualan produk mereka.
“Sebaliknya, industri perbankan harus bisa memanfaatkan situasi lesunya ekonomi dan isu penurunan daya beli untuk berkreasi,” ujarnya.
Memenuhi setiap kebutuhan bidang keuangan nasabah, bisa membuat nasabah tidak berpaling dari produk-produk jasa perbankan yang sudah digunakannya. Dengan menjaga loyalitas tersebut, kinerja industri perbankan pun akan tetap terjaga untuk terus tumbuh.