Sejumlah Komunitas Bangkitkan Pariwisata Ujung Kulon
Sejumlah komunitas menyelenggarakan Destination for Care di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), Kabupaten Pandeglang, Banten. Acara itu diadakan untuk memulihkan pariwisata TNUK yang lesu setelah terjadinya tsunami.
Oleh
DWI BAYU RADIUS
·2 menit baca
PANDEGLANG, KOMPAS — Sejumlah komunitas menyelenggarakan Destination for Care di Taman Nasional Ujung Kulon, Kabupaten Pandeglang, Banten. Acara itu diadakan untuk memulihkan pariwisata taman nasional itu yang lesu setelah terjadi tsunami.
Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) Mamat Rahmat, di Pandeglang, Sabtu (16/2/2019), mengatakan, jumlah peserta Destination for Care sekitar 50 orang. Acara itu diselenggarakan pada 15-17 Februari 2019. Mereka menginap di Pulau Peucang yang masuk wilayah TNUK.
Acara itu dilakukan Pemuda Sumur Peduli, Roompoet Hijau Family, Rumah Madu, Koperasi Hanjuang, Pandeglang Hunting Photography, dan Ujung Kulon Adventure. Destination for Care juga bertujuan memulihkan perekonomian di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang.
Sumur yang menjadi penyangga TNUK termasuk kecamatan yang terkena dampak tsunami paling parah. Di kecamatan itu terdapat sejumlah pantai yang indah. Selain itu, Kecamatan Sumur juga menjadi tujuan pemancing. Kecamatan Sumur berada di sebelah barat daya Jakarta dengan jarak sekitar 200 kilometer.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan peserta Destination for Care antara lain berjalan-jalan di Pulau Peucang, berenang, menyelam, mengunjungi padang rumput Cidaon untuk melihat kawanan banteng, memotret, serta menikmati panorama matahari terbit dan terbenam.
Rifki Maulana, gitaris kelompok musik Roompoet Hijau, yang berpartisipasi pada acara tersebut mengatakan, di Kecamatan Sumur dan TNUK terdapat sejumlah pulau, seperti Oar, Badul, Mangir, Handeuleum, dan Peucang. Destinasi-destinasi wisata itu sudah dibuka kembali.
Tsunami melanda Banten dan Lampung pada akhir Desember 2019. Selain itu, aktivitas Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda meningkat sehingga destinasi-destinasi wisata tersebut sempat ditutup. Destination for Care diadakan agar pemuda kembali menawarkan perjalanan ke pulau-pulau itu.
”Kami ingin perekonomian Kecamatan Sumur kembali normal. Pemulihan perekonomian juga diharapkan berdampak positif terhadap nelayan sehingga berani melaut,” ujar Rifki. Sudah lebih dari sebulan kapal-kapal di Kecamatan Sumur hampir tak pernah digunakan.
”Sejumlah warga Kecamatan Sumur masih trauma untuk pergi pantai. Para pemuda juga bingung mau melakukan usaha apa,” katanya.
Destination for Care diselenggarakan untuk memulihkan trauma warga dan menyadarkan mereka mengenai potensi wisata di Kecamatan Sumur.
Sejumlah warga Kecamatan Sumur masih trauma untuk pergi pantai. Para pemuda juga bingung mau melakukan usaha apa.
”Kami mengajak pemuda untuk melihat kembali potensi wisata di Kecamatan Sumur sehingga bisa memanfaatkannya untuk memperkuat perekonomian mereka,” ujarnya.
Rifki mengatakan, para peserta Destination for Care juga menanam pohon di Pulau Badul dan Oar.