Tim putra Surabaya Bhayangkara Samator akan menjalani laga hidup mati untuk lolos ke babak grand final Proliga 2019, Minggu ini. Samator akan memaksimalkan keunggulan blok dan servis.
MALANG, KOMPAS— Putaran kedua babak empat besar Proliga 2019 menyisakan persaingan ketat hingga saat terakhir. Dua finalis musim lalu, tim putra Palembang Bank SumselBabel dan Surabaya Bhayangkara Samator, harus saling mengalahkan pada Minggu (17/2/2019) untuk menentukan tim yang berhak lolos ke grand final mendampingi Jakarta BNI 46.
Samator menghidupkan kembali peluang mereka ke final lewat laga yang penuh emosi, Sabtu (16/2). Samator mengalahkan Jakarta Pertamina Energi, 3-0 (25-23, 25-22, 25-17). Tim putra dengan gelar juara Proliga terbanyak, yakni enam kali itu, membuktikan diri sebagai tim turnamen bermental kuat dan selalu bangkit pada saat yang tepat.
Hanya sehari setelah kalah telak 0-3 dari BNI, Samator masuk lapangan dengan penampilan yang berbeda. Mereka terlihat percaya diri dan mampu memanfaatkan dukungan ribuan penonton yang memadati GOR Ken Arok, Malang, Jawa Timur.
Hasilnya pun terlihat saat pertandingan. Rendy Tamamilang dana kawan-kawan mampu memperbaiki penampilan di sisi blok dan servis, yang sebelumnya menjadi kekurangan mereka. Secara total, mereka mendulang 11 poin dari servis dan 13 poin dari blok, atau hampir sepertiga dari total 75 poin diperoleh dari dua kategori statistik tersebut.
Pemain middle blocker Machfud Nurcahyadi menjalankan tugasnya dengan baik, sukses membuat enam blok yang mematikan lawan dari 18 upaya. Adapun spiker Rivan Nurmulki menjadi bintang lapangan dengan servis lompatnya yang keras dan tajam. Rivan bahkan membuat enam servis as—servis yang sama sekali tak dapat dikembalikan lawan—termasuk empat kali pada set ketiga yang menyumbang empat angka terakhir bagi timnya.
”Ini pertandingan yang menentukan. Kalau kalah, kami tersisih. Tetapi, kemenangan ini belum cukup karena kami besok harus menjalani laga hidup mati lagi untuk lolos ke final. Saya minta anak-anak untuk tetap fokus, percaya diri tetapi tidak berlebihan, dan saling mengingatkan,” ujar Pelatih Surabaya Samator Ibarsjah Djanu Tjahjono.
Pelatih terbaik Proliga 2018 itu mengatakan, upaya timnya memperbaiki servis dan blok berjalan dengan baik dan banyak mendulang poin. ”Poin dari blok dan servis itu lebih membangkitkan semangat pemain daripada angka yang berasal dari spike, yang memang sudah diharapkan menghasilkan angka. Semangatnya jadi berbeda,” ujar Ibarsjah Djanu.
Keunggulan Samator juga terdukung oleh beberapa insiden yang membuat emosi para pemain Pertamina terpancing. Pelatih Pertamina Putut Marhaento menyesalkan kepemimpinan wasit Raditia yang sedikitnya tiga kali mengambil keputusan yang merugikan timnya.
”Keputusan wasit membuat permainan tidak berkembang. Wasit sebaiknya turut berlatih memimpin pertandingan saat pemain juga berlatih agar terbiasa mengambil keputusan dengan cepat dan tepat di bawah tekanan,” ujar Putut.
Melawan Bank SumselBabel pada laga terakhir, Ibarsjah Djanu menyatakan akan mempertahankan penampilan timnya dan semaksimal mung-
kin memanfaatkan dukungan penonton.
Bank SumselBabel terpaksa menjalani laga hidup mati melawan Samator setelah ditekuk oleh BNI 46 dengan skor 1-3 (31-33, 25-21, 15-25, 18-25). ”Anak-anak saat tertekan sulit untuk bangkit. Kami masih punya satu pertandingan lagi melawan Samator. Kami berharap bisa memanfaatkan kondisi fisik mereka setelah bertarung mati-matian hari ini,” ujar Pelatih Bank SumselBabel Pascal Wilmar.
Di bagian putri, Jakarta PGN Popsivo Polwan akhirnya lolos mendampingi Jakarta Pertamina Energi ke final setelah pada laga terakhir, kemarin, menang atas Jakarta BNI 46 dengan skor 3-1. (WAS)