Joko Widodo: Tugas Pemimpin Membuat yang Tidak Bagus Menjadi Bagus
Oleh
Hamzirwan Hamid
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Debat presidensial kedua segmen keempat membahas strategi masing-masing calon presiden dalam mengelola sumber daya kelautan di Indonesia. Calon Presiden Nomor Urut 02 Prabowo Subianto menyoroti bahwa laporan terkait kondisi nelayan yang diberikan ke pemerintah bisa saja tidak sesuai dengan kenyataan.
Prabowo dalam debat presidensial kedua, Minggu (17/2/2019), mengatakan, masih banyak nelayan miskin yang menjalani hidup prihatin. Akses mereka terhadap modal dan alat tangkap terbatas.
“Laporan ke Bapak (Joko Widodo) mungkin bagus-bagus, tetapi biasanya di republik ini biasa, Pak, sejak dulu. Laporannya bagus.., bagus.., bagus, kenyataannya tidak sebagus apa di laporan kepada Bapak,” kata Prabowo.
Calon Presiden Nomor Urut 01 Joko Widodo mengatakan, hal itu merupakan tantangan bagi seorang pemimpin. “Saya kira itulah tugasnya pemimpin agar yang tidak bagus menjadi bagus,” kata Jokowi.
Selain mendapat laporan dari bawahan, Joko Widodo juga turun langsung ke lapangan. Ia mencontohkan kunjungannya ke kampung nelayan Tambaklorok, Semarang, Jawa Tengah. Kunjungan itu dilakukan pada pukul 24.00 WIB.
“Saya berangkat berdua saja dengan sopir untuk mengetahui kondisi nelayan yang sebenarnya,” katanya. Dari hasil kunjungan itu, ia mendapat masukan bahwa nelayan membutuhkan bank mikro nelayan.
Joko Widodo melanjutkan, Indonesia merupakan negara besar. Oleh sebab itu, pembangunan harus melibatkan seluruh elemen bangsa. “Kalau memang ada hal-hal yang kurang, yang belum dilakukan, itulah sebuah proses koreksi yang bisa dilakukan seluruh masyarakat. (INSAN ALFAJRI)