Milenial Optimistis Sambut Kemajuan Demokrasi Indonesia
Oleh
Emilius Caesar Alexey
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Anak muda menaruh harapan besar pada kemajuan demokrasi Indonesia melalui Pemilu Presiden 2019. Mereka berharap, siapa pun pemimpinnya, dapat membawa Indonesia semakin baik ke depan.
Dalam acara nonton bareng (nobar) debat Pemilu Presiden 2019 di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Minggu (17/2/2019) malam tidak hanya dihadiri oleh kalangan tua, tetapi juga anak muda. Dengan antusias mereka datang mendukung calon presiden pilihannya.
Bagi Yuna (27), pendukung calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo, anak muda tidak boleh acuh terhadap politik. Oleh karena itu, ia bergabung dengan Srikandi Nusantara, sebuah organisasi yang bergerak di bidang pemberdayaan manusia.
Yuna bergabung di organisasi itu sejak 2016. Berbagai kegiatan sosial telah dilakoninya, salah satunya mendata anak-anak disabilitas. Sementara terkait Pemilu Presiden 2019, Yuna turut bergabung dengan sukarelawan Jokowi-Ma\'ruf Amin.
"Karena sedang Pilpres dan kebetulan satu misi dengan Jokowi, jadi kami masuk di sukarelawan beliau," ujar Yuna yang ikut menonton debat kedua calon presiden di areal Gelora Bung Karno.
Sementara Suci (24), anggota Gerindra Masa Depan (GMD), mengatakan, terjun ke politik karena merasa memiliki tanggung jawab terhadap masa depan negara. Menurutnya, anak muda harus peka dan peduli kepada isu-isu sosial dan politik di sekelilingnya.
"Anak-anak muda yang belum paham politik seharusnya belajar mengenali itu, karena jangan sampai anak muda itu buta politik," ujar perempuan asal Kalimantan Barat ini.
Suci mengatakan, untuk mengubah kondisi Indonesia saat ini, anak muda dapat mengambil peran sekecil mungkin dalam menjaga demokrasi serta keutuhan Indonesia. Itu sebabnya Suci bergabung dengan GMD.
Dalam laporan Indonesia Millenial Summit 2019, sebanyak 86,7 persen penduduk dengan rentang usia 20-35 tahun optimistis terhadap keutuhan Indonesia. Optimisme itu juga ditunjukkan pada sistem demokrasi Indonesia (83,6 persen) (Kompas, 19 Januari 2019).
Baik Yuna dan Suci juga menaruh harapan besar terhadap sistem demokrasi Indonesia lewat Pemilu 2019. "Semoga demokrasi Indonesia semakin baik lagi, serta isu-isu yang mampu memecah belah dapat kita hindari," ujar Yuna.