Kegiatan Operasional Bandara Supadio Kembali Normal
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Pesawat Lion Air JT 714 yang tergelincir di Bandara Internasional Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat, akhirnya berhasil dievakuasi. Dengan berhasilnya evakuasi itu, kegiatan operasional bandara pun kembali normal pada Minggu (17/2/2019) pukul 10.10.
Sebelumnya, pesawat Lion Air JT 714 tergelincir di Bandara Internasional Supadio, Pontianak, Sabtu (16/2/2019) pukul 15.15. Dugaan sementara, hal itu terjadi karena cuaca buruk. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, tetapi penerbangan terganggu karena bandara ditutup sejak Sabtu pukul 15.15.
Executive General Manager Angkasa Pura II Bandara Internasional Supadio, Pontianak, Jon Mukhtar Rita, Minggu, menuturkan, evakuasi pesawat sudah dilakukan sejak Sabtu (16/2/2019) sore dan selesai pada Minggu pukul 09.05.
Evakuasi pesawat sudah dilakukan sejak Sabtu (16/2/2019) sore dan selesai pada Minggu pukul 09.05.
Posisi pesawat saat tergelincir ada di sekitar 100 meter dari ujung landasan pacu 33. Pesawat lalu dievakuasi dengan ditarik ke landasan yang permukaannya keras. Kini, badan pesawat sudah dipindahkan dari posisi semula. Badan pesawat dilaporkan dalam kondisi baik.
”Dalam mengevakuasi pesawat itu terdapat tantangan. Kondisi di sekitar tempat kejadian itu tanahnya gambut dan diguyur hujan. Sulit mengevakuasi pesawat yang beratnya berton-ton,” ungkap Jon.
Kondisi di sekitar tempat kejadian itu tanahnya gambut dan diguyur hujan.
Namun, Angkasa Pura II dengan bantuan sejumlah pihak, antara lain personel Pangkalan TNI Angkatan Udara Supadio dan pihak perusahaan penerbangan, akhirnya bisa mengevakuasi pesawat itu. Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara Supadio Kolonel (Pnb) Palito Sitorus mengatakan, ada sekitar 20 personel dari Lanud Supadio yang turut membantu evakuasi pesawat pada Sabtu hingga Minggu pagi. Peralatan yang dipergunakan untuk evakuasi juga lengkap.
Seusai evakuasi, pemberangkatan yang sempat tertunda segera dilakukan. Ada sekitar 20 penerbangan yang tertunda, bahkan ada yang tertunda semalaman.
Air Port Manager Lion Air Yan Arayana mengatakan, untuk penumpang yang terlambat pada Minggu pagi sudah diberikan kompensasi berupa makanan ringan. Kemudian, bagi penumpang yang penerbangannya batal atau dialihkan waktunya, pengembalian biaya tiket dan pengalihan jadwal sudah diproses.
Selain itu, pihaknya juga masih menunggu hasil pemeriksaan dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Pihak KNKT menurut rencana akan tiba di Bandara Internasional Supadio pada Minggu siang.
Pantauan Kompas, penerbangan dari dan menuju Bandara Internasional Supadio ditutup sejak Sabtu pukul 15.15 hingga Minggu pukul 06.00. Namun, sampai pukul 06.00, evakuasi pesawat belum juga selesai sehingga penutupan operasional bandara diperpanjang hingga pukul 09.00.
Akibat dari penambahan waktu penutupan operasional bandara tersebut, 20 penerbangan dengan berbagai rute terlambat. Meskipun demikian, ada maskapai yang sudah membuka check in pada Minggu pagi, yakni Garuda Indonesia, Sriwijaya, Nam Air, Lion Air, dan Wings Air. Penumpang diperkenankan check in dan menunggu di ruang tunggu sampai waktu evakuasi selesai.
Suasana di bandara kembali normal pada pukul 10.10. Para penumpang yang sudah menunggu di ruang tunggu ada yang sudah naik ke pesawat dan sesaat kemudian siap untuk diberangkatkan.