Prabowo: Kalau Tidak Banyak Perbedaan, Kenapa Harus Ribut?
Oleh
Kurnia Yunita Rahayu
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kedua calon presiden Pemilu Presiden 2019, Joko Widodo dan Prabowo Subianto, memiliki komitmen yang sama untuk mencegah kerusakan lingkungan akibat aktivitas pertambangan.
Ini terlihat saat segmen debat eksploratif dalam Debat Kedua Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019). Segmen ini merupakan segmen baru yang muncul di debat pilpres. Dalam segmen tersebut, ditampilkan video bertema infrastruktur, energi, pangan, sumber daya alam (SDA), dan lingkungan hidup yang kemudian ditanggapi oleh kedua calon presiden.
Video pertama menampilkan aktivitas pertambangan ilegal yang menyebabkan kerusakan lingkungan, salah satunya berupa lubang tambang. Lubang-lubang itu berdampak negatif tidak hanya dari segi lingkungan, tetapi juga dalam segi sosial dan ekonomi. Kedua calon presiden diminta memberikan strategi untuk mengatasi persoalan tersebut.
Prabowo Subianto, yang memperoleh kesempatan pertama, berpendapat pertambangan ilegal muncul karena kolusi antara pemerintah dan pengusaha yang telah berlangsung lama, puluhan tahun. Pemerintah sekarang pun cenderung diam mewarisi kondisi tersebut. Akibatnya, pelaku usaha tetap bisa lolos dari jerat hukum setelah merusak lingkungan.
”Situasi yang dibutuhkan adalah pemerintah yang tegas, berani menindak,” kata Prabowo.
Sementara Jokowi mengatakan, sejak 2015 pemerintah telah bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk gerakan penyelamatan SDA. Gerakan itu untuk menegakkan hukum terhadap para perusak lingkungan.
Selain itu, pihaknya telah berupaya memperbaiki kerusakan akibat lubang tambang. Salah satunya dengan mereklamasi lubang tambang dan menjadikan areal rusak itu menjadi hutan kembali.
Namun, sekalipun sejumlah upaya telah ditempuh pemerintah, Jokowi menyebut penanganan persoalan tambang bukan perkara mudah. Permasalahan itu bisa dituntaskan dengan menguatkan pengawasan di wilayah pertambangan.
”Dengan pengawasan oleh pemerintah daerah dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, saya yakin bisa diselesaikan,” ujarnya.
Tidak perlu ribut
Ketika mendapatkan kesempatan untuk menanggapi lebih lanjut pernyataan Joko Widodo, Prabowo enggan memberikan jawaban lain. Menurut Prabowo, baik dirinya maupun lawan memiliki visi yang sama, yaitu memberantas pencemaran lingkungan. ”Kalau kami tidak banyak perbedaan, kenapa harus ribut,” katanya.
Begitu pula Joko Widodo. Ia pun menyetujui pernyataan lawan debatnya. ”Iya, saya setuju,” pungkasnya.