JAKARTA, KOMPAS — Saluran air di titik rawan banjir Jakarta diperbaiki. Masyarakat berharap saluran air diperlebar agar air bisa mengalir lebih lancar sehingga tidak meluap hingga menimbulkan genangan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta mencatat, akibat hujan lebat pada Sabtu (16/2/2019) malam, 27 rukun tetangga di Jakarta Selatan terdampak banjir. Akibatnya, air menggenang hingga 30-50 sentimeter. Air dilaporkan surut pada Minggu (17/2) sekitar pukul 06.30.
Pada Senin (18/2), sekitar pukul 10.00, di RT 001 RW 006 Kelurahan Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, petugas Suku Dinas Tata Air Jakarta Selatan sedang memperbaiki saluran air. Setelah dibersihkan, gorong-gorong untuk saluran air ditata kembali dengan dilakukan penyemenan pada bagian yang sudah rusak.
”Minggu dini hari, di RT kami banjir karena hujan sejak malam Minggu selama 2 jam lebih. Setelah kami melapor ke kelurahan, saat ini sedang diperbaiki saluran airnya,” kata Ketua RT 001 Andri.
Ia mengatakan, saluran air yang sempit dan kondisi jalan menurun menjadi penyebab air meluap. Saat hujan lebat turun hingga 2 jam, air dari tempat yang lebih tinggi akan mengalir deras ke bagian yang lebih rendah. Air itu akan meluap dari saluran air karena luas saluran tidak sesuai dengan volume air.
Hal itu, menurut Andri, mengakibatkan air menggenang hingga 50 sentimeter dan masuk ke delapan rumah. Warga, yang saat itu sudah tidur, terkejut karena air masuk ke rumah mereka. Mereka langsung menyelamatkan barang elektronik dan pakaian di lemari.
Sudardi (55), warga RT 001 RW 06 Kelurahan Pesanggrahan, mengatakan, ia beruntung karena peralatan elektronik tidak ada yang rusak. Pakaian keluarga Sudardi yang diletakkan di lemari bagian bawah ada yang basah.
”Biasanya, kalau sudah hujan, kami langsung siap-siap. Akan tetapi, kemarin malam, kami sudah tidur semua ketika hujan,” kata Sudardi.
Sudardi mengatakan, banjir merupakan peristiwa yang sudah ia alami sejak kecil di Jakarta. Ia mengatakan, pembersihan saluran air yang rutin dilakukan warga dan pihak kelurahan tidak efektif untuk menanggulangi banjir. Ia berharap saluran air diperbesar di sekitar rumahnya.
Berharap pelebaran
Sebab, kata Sudardi, rumahnya dan rumah tujuh warga lainnya lokasinya lebih rendah. Hal itu membuat air mengalir lebih cepat ke saluran air di sekitar rumahnya. Untuk itu, ia berharap bukan hanya pembersihan dan perbaikan yang dilakukan, tetapi juga pelebaran saluran air.
”Kalau dibersihkan dan diperbaiki, sudah berkali-kali. Saluran air perlu dibenahi dan diperlebar supaya bisa menampung air lebih dan tidak meluap,” kata Sudardi.
Saat ini, saluran air di depan rumah Sudardi berdiameter sekitar 40 sentimeter. Masih ada ruang sekitar 20 sentimeter jika pelebaran saluran air dilakukan. Masyarakat melalui ketua RT sudah melakukan pengajuan agar pelebaran saluran air dilakukan. Namun, hal itu belum bisa terlaksana pada tahun ini karena harus menunggu penganggaran tahun selanjutnya.
”Kalau sedang musim hujan begini, kami harus rajin menata barang di tempat aman. Kipas angin, radio, dan TV langsung kami taruh di tempat yang lebih tinggi sehabis dipakai,” ujar Sudardi.
Kepala Seksi Pemeliharaan Suku Dinas Tata Air Jakarta Selatan Firmansyah Saputra mengatakan, selain tindakan pembersihan dan perbaikan saluran, pihaknya saat ini sedang berkoordinasi untuk menindaklanjuti banjir yang terjadi.
”Kami sedang rapat. Nanti kami infokan lebih lanjut,” kata Firman ketika dihubungi. (SUCIPTO)