Bulan Februari menjadi bulan yang istimewa bagi para penggemar balap motor MotoGP. Pada bulan inilah, dua bintang MotoGP sama-sama berulang tahun, dengan selisih hanya satu hari. Ironisnya, kedua bintang itu seringkali berseteru, dan dalam setahun terakhir tidak saling bertegur sapa, apalagi bersalaman.
Pada 16 Februari 2019, Valentino Rossi menginjak usia 40 tahun, namun sang legenda hidup MotoGP dengan 9 gelar juara dunia di semua kelas itu, belum menunjukkan tanda-tanda akan mundur dari dunia balap yang membesarkan namanya. Tidak ada yang meragukan, pebalap Italia itu masih tetap kompetitif meski performa motor Yamaha M1-nya dalam dua musim terakhir cukup mengecewakan.
Sehari kemudian, 17 Februari 2019, Marc Marquez Alenta berulang tahun ke-26. Juara dunia 7 kali di semua kelas itu, juga terus berburu tambahan gelar juara dunia, meski pada awal musim 2019 ini kondisinya belum 100 persen bugar karena masih dalam proses pemulihan pasca operasi di bahu kirinya.
Selisih 14 tahun antara Rossi dan Marquez membuat kedua pebalap MotoGP itu seringkali disebut-sebut mewakili dua generasi yang berbeda. Rossi terus termotivasi untuk melampaui rekor-rekor yang dicetak legenda hidup MotoGP Giacomo Agostini yang mengoleksi 15 gelar juara dunia dan 122 kemenangan. Rossi yang sekarang mengoleksi 115 kemenangan, membutuhkan 7 kemenangan lagi untuk menyamai rekor Agostini.
Sementara Marquez bersemangat untuk melampaui rekor-rekor yang telah dibuat Rossi. Uniknya, hingga musim 2019 ini Rossi dan Marquez masih saling bertarung untuk menambah catatan prestasi masing-masing.
Pencapaian Marquez yang memenangi gelar juara dunia MotoGP pada musim 2018, yang merupakan musim keenam sejak dirinya turun di kelas tertinggi itu, memang mengesankan, dan membuat sejumlah kalangan yakin jika pebalap Spanyol itu bisa "menyalip" rekor demi rekor yang telah dibuat Rossi.
Akan tetapi jangan dilupakan, koleksi lima gelar juara dunia MotoGP juga dilakukan Rossi dalam 6 tahun awal kariernya di MotoGP. Rossi yang naik kelas tertinggi pada tahun 2000, mulai meraih gelar juara dunia pada 2001 dan terus berlanjut tanpa pernah terputus hingga 2005.
100 Balapan MotoGP
Dari statistik 100 balapan pertama di kelas tertinggi itu, Rossi saat itu sudah mengoleksi 5 gelar juara dunia MotoGP, dengan 54 kemenangan dan total naik podium 82 kali. Sedangkan Marquez ketika menjalani balapan ke-100 nya, mengoleksi 4 gelar juara dunia MotoGP, dengan 40 kemenangan dan 70 kali naik podium. Hal itu menunjukkan, di masa mudanya, prestasi Rossi masih lebih baik dari Marquez.
Akan tetapi, Marquez juga mempunyai keunggulan lain dari Rossi. Marquez dikenal sebagai pebalap yang rajin merebut posisi terdepan (pole) di sesi kualifikasi. Hingga balapannya yang ke-100, yaitu di seri Ceko 2018, pebalap Repsol Honda itu mengoleksi 48 pole, sedangkan Rossi pada balapannya yang ke 100 (seri Turki 2006), mengoleksi 30 pole.
Tahun 2019 ini akan menjadi musim balapan ke-20 bagi Rossi di kelas teratas GP500/MotoGP, sebuah rentang waktu panjang yang melampaui masa aktif Agostini di kelas tertinggi balapan motor dunia (13 tahun). Sedangkan Marquez pada tahun ini menjalani musim ke-7, sehingga dia masih mempunyai 13 musim lagi yang harus dilalui jika ingin menyamai masa aktif Rossi di MotoGP hingga tahun ini. Bisakah Marquez melampaui pencapaian Rossi? Waktu yang akan menjawabnya.
Yang jelas, Rossi dan Marquez sesungguhnya memiliki banyak kemiripan meski keduanya tidak begitu akur. Sangat boleh jadi, tanggal kelahiran kedua pebalap itu yang hanya berselisih satu hari, menjadi indikasi kuat mengapa keduanya memiliki banyak kemiripan. Setidaknya Rossi dan Marquez kini menorehkan satu hal, "Champions are born in February".