Banyak orang mengeluhkan faktor penghambat keberhasilan usaha adalah minimnya modal, kekurangan sumber daya, atau tidak memiliki keahlian dan sarana fisik pendukung. Padahal, faktor penghambat bisa berasal dari diri sendiri. Berikut ini, pola pikir dan sikap yang harus Anda tinggalkan ketika berniat mendirikan sebuah usaha.
1. Takut gagal
Menjadi seorang wirausaha bisa dikatakan mustahil jika tanpa diiringi kegagalan. Sebaliknya, seseorang sukses menjadi wirausaha ketika berhasil bangkit dari kegagalan-kegagalan yang dialami sepanjang waktu saat membesarkan usaha. Jika seseorang menyerah pada awal kegagalan, dia tidak akan pernah mencapai posisi seorang wirausaha.
Hal yang paling penting dari kegagalan tidak hanya mempelajari kegagalan yang dialami. Sebaliknya, seseorang perlu mencari solusi dan mengeksekusi rencana bisnis agar sebisa mungkin terhindar dari gagal.
2. Terlalu multitasking
Sikap multitasking mungkin bermanfaat di satu sisi. Namun, di sisi lain, terlalu banyak bidang yang ditangani bisa membuat seseorang tidak fokus. Sebagai contoh, seseorang membuka tiga usaha sekaligus dalam bidang yang berbeda-beda. Hal ini justru membuka peluang lebih banyak terjadi kegagalan karena konsentrasi pada pengembangan bisnis kurang.
Jika Anda berniat membuka usaha, fokuskan pada satu usaha terlebih dulu. Jika suatu bisnis telah berjalan baik dan kokoh, barulah melebarkan “sayap” ke bisnis yang lain atau bisnis yang masih terkait dengan bisnis utama.
3. Tak mencermati usaha
Tak jarang orang berpuas diri saat usaha yang dirintis berhasil. Ini yang kurang tepat. Sedari awal, bisnis yang akan dibangun memerlukan perencanaan yang matang. Setelahnya, seseorang perlu waspada karena akan ada banyak persaingan usaha ataupun masalah-masalah lain yang berkaitan dengan pemasok dan regulasi pemerintah. Jadi, meskipun usaha telah mapan, kewaspadaan justru perlu semakin tinggi.
4. Tak mau meninggalkan zona nyaman
Gaji besar dan kebutuhan sandang-pangan-papan tercukupi terkadang membuat seseorang berada di zona nyaman yang terlalu sayang jika ditinggalkan. Padahal, saat memutuskan menjadi wirausaha, seseorang bisa dikatakan perlu berani dalam mempertaruhkan harta yang dimiliki. Usaha yang dijalankan pun tidak bisa setengah-setengah. Tentunya ini membutuhkan keberanian yang cukup tinggi jika ingin terjun ke dunia bisnis.
5. Gengsi
Gengsi. Menjadi seorang wirausaha, berarti Anda perlu lebih banyak belajar dibandingkan orang-orang lainnya. Satu bidang yang dikuasai tidaklah cukup. Ada banyak informasi yang tidak didapatkan dari buku, tetapi dari pengalaman dan pembelajaran dari pengusaha yang sukses terlebih dulu. Bagaimana Anda bisa belajar jika gengsi masih tinggi?
Tempatkanlah diri Anda pada posisi yang rendah untuk meraup informasi dan pengalaman yang jauh lebih banyak. Jangan gengsi mengakui kekalahan atau menanyakan sesuatu. Menjadi seorang wirausaha berarti Anda perlu rela meninggalkan jati diri dan fokus pada pengembangan bisnis yang dirintis. [*]
Foto: Shutterstock.com