Pabrik Peralatan Rumah Tangga Terbakar, Asap Terlihat Hingga Lamongan
Oleh
ADI SUCIPTO KISSWARA
·4 menit baca
GRESIK, KOMPAS – Keberadaan sekitar 1.500 pabrik di Gresik, Jawa Timur bisa menyerap tenaga kerja dan memacu ekonomi. Di sisi lain juga rentan terjadi bencana industri seperti ledakan, kebocoran gas hingga kebakaran.
Pada Senin (18/2/2019), pabrik yang memproduksi peralatan rumah tangga berbahan plastik, PT Blue Shark di Kompleks Kawasan Industri Maspion Manyar, sekitar pukul 10.15 WIB terbakar. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, tetapi para pekerja sempat panik berupaya menyelamatkan diri.
Asap tebal menghitam membumbung terlihat dari radius hingga 25 kilometer. Asap di antaranya terlihat dari Kawasan Giri, Kebomas, Romo Kalisari Surabaya, bahkan terlihat dari kawasan Deket, Lamongan yang berbatasan dengan Gresik.
Polisi, TNI dan Satuan Polisi Pamong Praja serta petugas pemadam kebarakan pun meminta para pekerja menjauh dari lokasi, saat ada pekerja yang berupaya menyelamatkan barang berharga. Penyebab pasti kebakaran masih diselidiki tetapi, diduga karena ada hubungan pendek arus listrik.
Kebakaran terjadi saat aktivitas produksi sedang berlangsung. Salah satu pekerja, Siti Aisyah (32) menuturkan saat kebakaran ia beraktivitas di lantai bawah. Api bermula dari lantai atas, sisi kanan, dan membesar. Para pekerja pun berhamburan keluar.
Menurut Kepala Keamanan Kawasan Industri Maspion (KIM) Sumarsono, pihak KIM berkoordinasi dengan pihak terkait fokus mamadamkan api, agar tidak merembet ke pabrik lainnya, termasuk pabrik pengolahan coklat. "Di kawasan itu juga saluran pipa gas dan ada penampungan migas dari Ujungpangkah," katanya.
Di kawasan ini juga saluran pipa gas dan ada penampungan migas dari Ujungpangkah
Polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran tersebut dan masih mendata barang-barang yang terbakar. Kepala Kepolisian Resor Gresik Ajun Komisaris Besar Wahyu Sri Bintoro menuturkan polisi akan mendatangkan tim laboratorium forensik untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran.
“Yang terpenting tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Tim labfor akan menyelidiki penyebab pastinya, sementara ini api diduga berasal dari hubungan arus pendek listrik,” kata Wahyu.
Meskipun, kebakaran tidak memacetkan jalan karena berada di kawasan industri, tetapi hal itu juga menimbulkan kekhawatiran warga. M Yakub (40), warga Panceng tidak mau berspekulasi. Ia pun tidak menempuh jalur Panceng-Bungah-Manyar.
Dari perbatasan Gresik Lamongan asap hingga pukul 17/.30 masih terlihat
“Saya memutar lewat Dukun, Deket Lamongan, lalu Duduksampeyan. Dari perbatasan Gresik Lamongan asap hingga pukul 17.30 masih terlihat. Itu lebih dari 20 kilometer,” kata Yakub.
Kepala Dinas Satuan Polisi Pamong Praja Gresik Abu Hasan menuturkan petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api. Mobil pemadam kebakaran dari pemkab Gresik, PT Petrokimia Gresik, PT Smelting dan PT Semen Gresik berusaha memadamkan api.
Camat Manyar Suyono menuturkan api sudah mulai berkurang, tetapi embusan angin cukup kencang sehingga hampir sekitar tujuh jam petugas berusaha memadamkan api. Nilai kerugian materil diperkirakan mencapai Rp 15 miliar hingga Rp 20 miliar.
Petugas berupaya melokalisasi api agar tidak merembet ke area lain
Hingga pukul 20.00 api belum berhasil dijinakkan. Kepala Pemadam Kebakaran Gresik Eka Prapangastha menuturkan bahan-bahan plastik juga spon yang mudah leleh dan terbakar membuat api sulit dipadamkan. "Petugas berupaya melokalisasi api agar tidak merembet ke area lain," katanya.
Berkali-kali
Tercatat sudah ada empat kebakaran yang terjadi di lingkungan pabrik mulai September 2018 hingga Februari 2019. Api menghanguskan pabrik kayu di Menganti pada 1 September 2018. Sehari setelahnya giliran pabrik bijih plastik di Driyorejo pada 2 September.
Selanjutnya, pabrik sarung tangan di Driyorejo pada 27 September 2018 terbakar. Kebakaran pabrik terakhir terjadi di gudang pabrik peralatan rumah tangga dari plastik di kawasan industri Maspion, Senin pagi. Kebakaran di pabrik juga pernah melanda pabrik alas kaki, PT New Era Ruberindo di Jalan Mayjend Sungkono Kebomas pada pada Mei 2016.
Dia menyebutkan, di Gresik, mulai Juni sampai Oktober 2018 tercatat ada 285 kejadian kebakaran. Pada Juni ada 41 kejadian, Juli 53 kejadian, Agustus 48 kejadian, dan September 81 kejadian.
Instalasi listrik yang rusak harus diganti, agar tidak menjadi pemicu kebakaran
Pada 10 Oktober 2018 terjadi kebakaran di kompleks proyek pembangunan Gress Mall, Gresik Kota Baru menghanguskan 16 rumah bedeng dari kayu dan tripleks untuk mess pekerja proyek. Api juga meluluhlantakkan empat warung atau kantin dan lebih dari 20 motor pekerja proyek.
Sumber api berasal dari pembakaran sampah. Api menjalar melalui rumput kering dan ilalang. Kebakaran itu mirip saat kebakaran yang menghanguskan bengkel SMK Negeri Duduksameyan, 2 Oktober lalu.
Wilayah Gresik bukan hanya rawan kebakaran untuk pabrik dan industri, tetapi kawasan permukiman. Masyarakat diimbau tidak membakar sampah seenaknya dan tidak membuang puntung sembarangan. Jika keluar rumah, harus dipastikan apakah api di kompor dalam posisi padam. ”Instalasi listrik yang rusak harus diganti, agar tidak menjadi pemicu kebakaran,” kata Eka.
Baca juga Ada 60 Kasus Kebakaran dan 26 Desa Sulit Air di Gresik Saat Kemarau