Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah, memperkuat konsep bergerak bersama, wujud kolaborasi dengan swasta, guna membangun kota. Salah satunya, menambah sarana transportasi pariwisata gratis bagi warga melalui tanggung jawab sosial perusahaan.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·2 menit baca
SEMARANG, KOMPAS - Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah, memperkuat konsep bergerak bersama, wujud kolaborasi dengan swasta, guna membangun kota. Salah satunya, menambah sarana transportasi pariwisata gratis bagi warga melalui tanggung jawab sosial perusahaan.
Pada Senin (18/2/2019), Pemkot Semarang meluncurkan bus wisata keliling Semarang "Si Kuncung". Bus ini adalah bantuan dari Djarum Foundation. "Si Kuncung" merupakan bus tingkat yang dilengkapi 69 kursi penumpang dengan kapasitas mesin 12.000 cc. Ini menjadi bus wisata ketiga. Sebelumnya, ada "Si Kenang" yang dibeli lewat APBD Kota Semarang pada tahun 2017 dan "Si Denok", hibah dari CIMB Niaga. Masyarakat dapat berkeliling Kota Semarang dengan bus-bus itu secara gratis.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, pemerintah sebenarnya bisa saja hanya mengandalkan APBD membangun kota. Namun, prosesnya akan berjalan lama. Pembangunan kota semakin cepat apabila banyak pihak yang terlibat. Selain pemerintah, swasta dan masyarakat pun memiliki peran di dalamnya.
"Percontohan kemitraan dengan Djarum seperti ini akan terus kami lakukan agar pembangunan berjalan cepat. Dengan demikian, warga pun akan merasakan hasilnya, bangga, dan ikut merawat semuanya," katanya.
Vice President Director Djarum Foundation FX Supanji menuturkan, "Si Kuncung" adalah upaya pihaknya mendukung pariwisata di Kota Semarang. Apabila pariwisata ditingkatkan, kesejahteraaan warga Semarang pun diyakininya dapat terus meningkat. Apalagi, Semarang memiliki banyak daya tarik wisata kuat.
Ia mencontohkan kawasan Kota Lama, yang saat ini tengah direvitalisasi. "Saat orang Belanda mengetahui apa yang ada di Kota Lama, mereka pasti datang. Nantinya, pemerintah akan mendapat devisa dan masyarakat mendapat pemasukan, salah satunya dari usaha kuliner. Kami bersyukur bisa berpartisipasi," kata Supanji.
Koridor Bandara
Selain itu, guna mendorong penggunaan moda transportasi massal, Hendrar juga meresmikan 10 armada baru Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang. Bus itu nantinya akan mendukung pelayanan koridor bandara.
"Kami terus mendorong transportasi massal yang aman dan nyaman untuk masyarakat. Kepada pengelola BRT, saya minta menambah jalur, koridor dan peningkatan kenyamanan armada bagi masyarakat," kata Hendrar.
Harga tiket Trans Semarang rute Bandara-Simpang Lima sama seperti koridor lainnya, yakni Rp 3.500 untuk umum dan Rp 1.000 bagi pelajar, kecuali hari Minggu dan hari libur nasional. Selain tunai, pembayaran dapat dilakukan dengan Go Pay, E-BRT, BRIZZI, Tapcash, Tcash, dan OVO.
Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, mengemukakan, upaya peningkatan tersebut berkaitan dengan revitalisasi Kota Lama yang dilakukan guna meningkatkan kunjungan wisatawan asing. "Diharapkan, Semarang dan Kota Lama menjadi destinasi unggulan. Tak hanya nasional tapi internasional," ucap Hevearita.