BEKASI, KOMPAS — Berselang delapan hari sejak tawuran yang merenggut nyawa remaja Bekasi Utara, perkelahian antarkelompok kembali terjadi dan menyebabkan seorang remaja di Bekasi Timur tewas, Senin (18/2/2019) dini hari. Tawuran itu merupakan lanjutan dari perkelahian serupa yang kerap mereka lakukan.
Kepala Subbagian Humas Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota Komisaris Erna Ruswing Andari membenarkan, tawuran tersebut terjadi di Jalan KH Agus Salim, Bekasi Timur. Korban tewas bernama Fa (18), warga Jalan Teluk Kansan RT 004 RW 007 Kelurahan Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur.
Selain Fa, ada pula korban lain, yaitu He (23). Saat ini, kondisi He kritis. ”Kami masih menyelidiki peristiwa tersebut,” kata Erna di Bekasi, Senin siang.
Ketua RT 004 RW 007, Bekasi Jaya, Bekasi Timur, Suryadi mengatakan hal serupa. Kabar mengenai tawuran dan korban luka ia dapatkan pada Senin pagi, sekitar pukul 05.30. Rumah Fa kosong ketika ia mendatanginya karena Fa dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I RS Sukanto, Jakarta Timur.
Pada pukul 12.40, jenazah Fa tiba di rumah, diantar menggunakan mobil unit tempat kejadian perkara milik kepolisian. Setelah itu, ia dimakamkan di Tempat Permakaman Umum Pereng, Bekasi Timur.
Kematian Fa menambah catatan hitam perkelahian antarkelompok remaja di Bekasi. Delapan hari lalu, tawuran antara gangster omkaliallstar_2k18 dengan kampungbayur_allstar di Bekasi Utara juga menewaskan seorang remaja. Polisi menangkap enam tersangka dari kejadian tersebut. Sebagian besar masih anak-anak atau berusia di bawah 18 tahun (Kompas, 11/2/2019).
Duel lanjutan
Adi Wiyantoro (37), warga RT 004 RW 007 Bekasi Jaya, Bekasi Timur, menyaksikan tawuran yang merenggut nyawa Fa. Perkelahian tersebut merupakan lanjutan dari tawuran yang sebelumnya juga mereka lakukan.
”Tawuran seperti itu sudah terjadi empat kali, terakhir bulan lalu,” katanya. Adi menambahkan, perkelahian terjadi di lokasi yang sama, yaitu di Jalan KH Agus Salim, di depan SMA Negeri 3 Bekasi. Setiap kali terjadi, tawuran selalu mengakibatkan korban luka. Namun, korban tewas baru sekali terjadi.
Adi menjelaskan, perkelahian itu terjadi antara gabungan geng pemuda Bekasi Jaya dan pemuda Teluk Buyung, Jakarta Utara. Total pemuda sekitar 30 orang, setiap kelompok beranggotakan 15 orang.
Adi yang berprofesi sebagai juru parkir di lapak pedagang kaki lima di Jalan KH Agus Salim mengatakan, kedua kelompok pemuda itu berlalu lalang di jalan tersebut sejak pukul 01.00. Mulanya, mereka saling ejek hingga perkelahian pecah pada pukul 01.15. ”Tawuran berlangsung sekitar 15 menit. Mereka berhenti berkelahi karena sudah ada yang terluka,” ujarnya.
Fa merupakan salah satu di antara mereka yang terluka parah. Menurut Adi, kepala Fa dibacok menggunakan celurit miliknya sendiri karena ia melemparkannya kepada gerombolan musuh. Selain itu, ia juga dikeroyok oleh empat orang lainnya.
Beberapa menit kemudian, mobil tentara melintas di jalan tersebut. Fa dibawa ke Rumah Sakit Mekar Sari Bekasi, lalu dipindahkan ke RS Bhayangkara Tingkat I RS Sukanto, Jakarta Timur. ”Anggota kelompok dari Bekasi Jaya yang tidak terluka kemudian dibawa mobil tentara, tetapi anggota kelompok Teluk Buyung kabur,” kata Adi.
Adi mengatakan, selain dirinya, ada empat saksi lain. Mereka adalah pedagang makanan yang masih membuka lapak hingga pukul 02.00.
”Akan tetapi, kami tidak bisa apa-apa. Kami tidak berani melerai karena mereka bersenjata tajam,” ujar Adi. Aneka senjata tajam mereka bawa dan gunakan untuk berkelahi, mulai dari celurit, parang, pedang, hingga gir.