BANDUNG, KOMPAS--Gregoria Mariska Tunjung bertekad selalu menyumbang poin meski tak bisa tampil hingga selesai pada kejuaraan beregu Djarum Superliga Bulu Tangkis. Gregoria ingin mengantarkan timnya menuju final dalam usaha untuk mempertahankan gelar juara beregu putri.
Gregoria tampil untuk pertama kalinya pada Superliga 2019 di Sabuga, Bandung, Jawa Barat, Selasa (19/2/2019), saat klubnya, Muatiara Cardinal Bandung, berhadapan dengan Granular Badminton Academy (Thailand) pada penyisihan Grup Y. Gregoria, yang tampil pada laga pertama dari tiga tunggal dan dua ganda, menang atas Manassanan Lerthattasin, 21-18, 21-17.
“Saya akan fokus dulu main di sini karena dua tahun lalu, kami juara. Saya ingin main terus sampai berangkat ke Jerman dan mudah-mudahan bisa selalu menyumbangkan kemenangan,” kata Gregoria yang turut mengantarkan Mutiara menjadi juara beregu putri pada Superliga 2017 di Surabaya, Jawa Timur.
Menjadi bagian dari pemain Indonesia yang harus tampil pada turnamen Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) Jerman Terbuka dan All England, Gregoria harus berangkat menuju Jerman pada Sabtu (23/2/2019). Itu artinya, jika kemenangan selalu didapat Mutiara, Gregoria hanya akan tampil hingga semifinal.
Berdasarkan jadwal, final beregu putri akan berlangsung Sabtu dan beregu putra pada keesokan harinya. Adapun Jerman Terbuka diselenggarakan pada 26 Februari-3 Maret dan All England pada 6-10 Maret.
Sebagai tunggal putri nomor satu Indonesia saat ini, Gregoria memiliki tanggung jawab besar membela Indonesia dalam berbagai turnamen besar. Namun, dia pun tak ingin menyia-nyiakan kesempatan ketika harus membela Mutiara.
“Mutiara sudah seperti keluarga bagi saya. Saya, bahkan, lebih lama bersama teman-teman di Mutiara dibandingkan dengan keluarga,” katanya. Pemain kelahiran Wonogiri, Jawa Tengah, 11 Agustus 1999 itu bergabung dengan Mutiara sejak 2009.
Kedekatan dengan itu pula, dikatakan Gregoria menjadi kelebihan timnya hingga seringkali bisa membuat kejutan dalam kejuaraan beregu. Saat tampil pada Superliga 2017 misalnya, mereka mengalahkan Berkat Abadi, yang diperkuat pemain-pemain asing, di final. Mengandalkan kemampuan pemain-pemain binaan sendiri, Mutiara menang atas Berkat Abadi yang diperkuat Zhang Beiwen (AS), Yip Pui Yin (Hongkong), serta pemain pelatnas, Greysia Polii.
“Kalau dilihat per individu, kekuatan Mutiara mungkin ada ‘bolong-bolongnya’. Tetapi, saat disatukan, kami kompak dan sering membuat kejutan,” katanya.
Selain menjuarai beregu putri Superliga 2017, kejutan yang ditampilkan Mutiara adalah ketika tampil pada final kejuaraan nasional beregu campuran 2018 di Jakarta. Meski kalah dari Jaya Raya Jakarta di final, Mutiara membuat kejutan dengan mengalahkan klub besar Djarum Kudus yang merupakan juara bertahan.
Kemenangan Gregoria di Sabuga membuka kemenangan Mutiara pada penampilan pertama di Superliga 2019. Mutiara, yang didukung penonton Bandung, memperbesar keunggulan, menjadi 2-0, melalui Maretha Dea Giovani/Yulfira Barkah. Kemenangan Mutiara ditentukan oleh kemenangan pemain asal Hongkong, Cheung Ngan Yi, yang menang atas Panisa Puangsawat, 21-5, 21-11. Ganda Korea Selatan, Eom Hye-won/Kim Ha-na dan mantan pemain pelatnas, Hanna Ramadhini, melengkapi kemenangan Mutiara.
“Hasil hari ini sesuai harapan. Kami sempat khawatir dengan ganda pertama karena pemain Thailand mengalahkan Djarum pada pertandingan sebelumnya. Alhamdulillaah bisa menang meski dengan tiga gim,” kata Manajer Mutiara Umar Djaidi.
Jaya Raya Ke Semifinal
Pada penyisihan Grup X, Jaya Raya Jakarta putri ke semifinal setelah meraih kemenangan kedua. Pada pertandingan Selasa, Apriyani Rahayu dan kawan-kawan menang, 5-0, atas Samurai Japan Reptiles.
Jaya Raya memimpin klasemen Grup X setelah sehari sebelumnya mengalahkan Tiket.com Champion Klaten, juga, dengan 5-0. Mereka tinggal bermain melawan Berkat Abadi Banjarmasin pada pertandingan terakhir untuk menentukan posisi terakhir dalam klasemen.
Berbeda dengan Superliga 2017, ketika Jaya Raya hanya diperkuat pemain-pemain muda, kali ini mereka menurunkan kekuatan penuh, termasuk ganda putri peringkat keempat dunia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
Sementara, pada persaingan beregu putra di Grup A, Sports Affair Malaysia mendapat perlawanan ketat Daihatsu Astec. Sports Affair unggul 2-0 sebelum disamakan oleh Daihatsu Astec melalui kemenangan dua pemain muda pelatas, Gatjra Piliang Filqiliahi Cupu dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob.
Sports Affair akhirnya menang 3-2 setelah tunggal ketiga, Fikri Ihsandi Hadmadi menang atas Iqbal Aji Tri Pamungkas, 14-21, 21-10, 21-11. (iya)