Bicara mengenai Daerah Pemilihan Jawa Barat VI tidak bisa dilepaskan dari soal kualitas sumber daya manusianya. Dari 80 dapil di Pemilu 2019, Dapil Jawa Barat VI merupakan dapil ketiga yang memiliki nilai tertinggi Indeks Pembangunan Manusia. Kondisi ini menuntut hadirnya kontestan pemilu yang sedikit banyak sesuai dengan corak daerah tersebut.
Dapil Jawa Barat VI melingkupi Kota Depok dan Kota Bekasi. Masing-masing memiliki nilai IPM 79,8 dan 80,3. Angka tersebut berada di atas rata-rata Provinsi Jawa Barat yang hanya sebesar 70,7 dan nasional 70,8. Tingginya nilai IPM itu mengindikasikan kualitas hidup mayoritas masyarakat di dapil ini tergolong baik.
Sebut saja soal minimnya persentase keluarga prasejahtera di dapil ini. Tahun 2017, jumlahnya hanya 2,9 persen, padahal di tingkat provinsi mencapai 19,3 persen. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan Kota Bandung yang keluarga pra-sejahteranya sebesar 6,5 persen.
Tingginya IPM di Dapil Jawa Barat VI juga tidak lepas dari sejumlah fasilitas pendidikan yang memadai. Keberadaan Universitas Indonesia sebagai perguruan tinggi (PT) ternama, misalnya, cukup memengaruhi. Walaupun tidak semua mahasiswa UI berasal dari Kota Depok, angka partisipasi murni (APM) tingkat PT di kota ini di atas rata-rata.
Tahun 2015, angkanya mencapai 27,9 persen, padahal di tingkat provinsi baru sebesar 15,8 persen. Tidak hanya itu, APM di Kota Bekasi bahkan lebih tinggi lagi, yakni 33,4 persen, dan menduduki peringkat kedua terbesar di Jawa Barat setelah Kota Bandung.
Nah, menariknya, kondisi dapil dengan IPM tinggi ini juga menuntut hadirnya kontestan yang berkualitas tinggi pula. Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum, banyak kaum intelektual di Dapil Jabar VI ini yang tecermin dari kualifikasi pendidikan calon legislatifnya. Pada Pemilu 2014, misalnya, ada 71 caleg DPR dari 11 parpol yang terdaftar di dapil ini.
Sebanyak 54,9 persen di antara caleg itu merupakan lulusan pascasarjana. Sementara 38 persen lainnya lulusan diploma/sarjana dan hanya 7,1 persen lulusan SMA/sederajat. Mayoritas caleg terpilih pun berpendidikan tinggi di DPR periode 2014-2019 dari Dapil Jawa Barat VI ini.
Lalu bagaimana dengan pemilu DPR tahun 2019 ini? Menurut data KPU, sudah terdaftar 86 caleg DPR dari 15 partai. Dari caleg yang telah mengisi biodata, sebanyak 84,9 persen merupakan lulusan diploma/S-1 ke atas. Caleg lulusan SMA justru meningkat menjadi 15,1 persen.
Tentu saja, corak dapil dengan sumber daya manusianya yang tinggi, peluang caleg berkualitas tinggi pun besar. Meskipun demikian, tidak menutup peluang bagi caleg dengan pendidikan menengah (SMA) untuk bersaing dengan mereka yang berpendidikan tinggi. Peluang masih terbuka lebar bagi semua caleg untuk memperebutkan suara dari pemilih di Dapil Jawa Barat VI ini. (LITBANG KOMPAS)